Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Cerita Kehidupan di Dalam Penjara, Tyo Pakusadewo: Kalau Udah Kena Penyakit Kulit, Mandi Pakai Sabun Colek

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDI MUTTYA KETENG
Tio Pakusadewo dalam konferensi pers animasi Si Juki the Movie di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Kamis (12/1/2017) sore.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor Tyo Pakusadewo ceritakan kehidupan yang pernah dilaluinya selama berada di dalam penjara karena kasus narkoba.

Mulai dari nasi keras yang diberikan untuk makan sehari-hari hingga air kotor dalam penjara yang buat penghuni sel bisa terkena penyakit kulit.

"Napi semua tahu, sebutannya nasi cadong. Nasi cadong itu lima menit pertama masih mungkin untuk dimakan, karena masih anget," ujar Tyo dikutip dari YouTube Uya Kuya Tv.

"Tapi kalau udah dibuka termosnya, udah kena angin, lima menit berikutnya dia udah kayak bola bekel, kenyal, susah lah. Enggak tahu jenis nasinya apa," lanjutnya.

Baca juga: Tyo Pakusadewo Sempat Dijauhi Anak-anak saat Masuk Penjara Kedua Kalinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebutkan juga oleh Tyo, ada kantin di dalam penjara yang menyediakan makanan lebih layak, hanya saja penghuni sel harus membelinya.

"Ada kantin, kayak nasi Padang, semua makanan yang enak-enak ada, napi boleh makan di situ tapi bayar," ucap Tyo.

"Harganya harga Kebayoran Baru lah, antara masuk akal dan enggak masuk akal," imbuhnya.

Bukan soal makanan saja, Tyo juga mengatakan bahwa kualitas air di dalam penjara berbeda antara napi kelas bawah dengan kasus narkoba atau kejahatan lain dengan napi di blok tipikor.

Baca juga: Kuasa Hukum: Tyo Pakusadewo Bukan Penjahat Kelas Kakap yang Edarkan Narkoba

"Di penjara itu kan airnya enggak bersih, apalagi blok-blok narkoba, blok kriminal," kata Tyo.

"Kalau blok koruptur, tipikor namanya, masing-masing kamarnya itu ada saringannya, jadi airnya bersih," sambungnya.

Begitu kotornya air, disebutkan Tyo sudah bukan jadi hal baru lagi ketika melihat napi mengalami sakit kulit yang mereka sebut sebagai rabi.

"Karena kekacauan air, kita sering kena penyakit penjara, namanya rabi. Rabi itu penyakit kulit, jadi gatel tuh, enggak bisa berhenti (gatal), gara-gara air," jelas Tyo.

"Napi itu semua kalau udah kena gituan, pakai sabun cuci, sabun colek mandinya, panas parah," lanjutnya.

Sebagai informasi, Tyo Pakusadewo pernah dipenjara karena kasus penyalahgunaan narkoba. 

Tyo pertama kali ditangkap tahun 2017 karena kasus narkoba dan menjalani rehabilitasi selama sembilan bulan.

Saat itu polisi menyita barang bukti berupa 1,06 gram dalam tiga bungkus plastik klip, korek api gas, satu unit telepon seluler, bong, dan cangklong. 

Kemudian di tahun 2020, Tyo kembali ditangkap dengan barang bukti nakotika jenis ganja seberat 11,32 gram lebih.

Pada kasus kedua, Tyo divonis 1 tahun penjara dipotong masa tahanan. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi