Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sudah 17 Tahun Kamerawan Jejak Petualang Hilang, Medina Kamil Cerita Saat Mesin Perahu Tiba-tiba Mati

Baca di App
Lihat Foto
Presenter acara tv Jejak Petualang Medina Kamil.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com - Medina Kamil mengungkap detik-detik perahu yang ditumpanginya pada Juni 2006 bersama empat kru Jejak Petualang terbalik dan membuatnya sampai saat ini tak bertemu lagi dengan salah satu kamerawan mereka, Bagus Dwi.

Pagi hari pada 6 Juni 2006 di Papua, mereka berlima dan tiga orang warga lokal dalam perjalanan dari Agats menuju Timika dengan long boat kayu.

Itu merupakan hari ke-40 dari 50 hari yang dijadwalkan untuk syuting di Papua.  Ini juga menandai tugas pertama Medina Kamil sebagai presenter Jejak Petualang.

Awalnya semua berjalan baik sampai akhirnya tiba-tiba ombak besar menghantam perahu mereka.

Baca juga: Kamerawan Jejak Petualang Hilang di Laut Arafuru Sejak 2006, Medina Kamil: Mas Bagus, Pulang Toh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Dari Agats sekitar jam 08.00 pagi, kita naik long boat itu keadaan masih baik-baik aja," kata Medina, dikutip dari YouTube Sang Penyintas.

"Semakin lama ombak semakin besar. Jadi ketika kita melewati ombak itu kita kayak menanjak ombak, kan ombaknya tinggi kita harus nanjak, tinggi lagi kita nanjak lagi," jelasnya.

Berulang kali menerjang ombak, mesin perahu yang mereka tumpangi mendadak mati.

"Ketika udah kesekian kalinya, ketika lagi nanjak ombak itu mesinnya mati," kenang Medina.

"Dalam hitungan detik kita langsung tersapu sama ombaknya. Air masuk ke dalam perahu," lanjut Medina.

Waktu itu mereka belum melompat keluar perahu. Warga lokal yang mengoperasikan mesin perahu masih berusaha untuk menghidupkan mesin, tapi tidak berhasil.

Baca juga: Sudah 17 Tahun Kamerawan Jejak Petualang Hilang di Papua, Medina Kamil: Langsung Kepisah, Enggak Ada Omongan

"Kita belum lompat dari perahu karena kita pikir masih bisa diatasi sama motorisnya, motorisnya masih coba hidupin lagi mesinnya," kata Medina.

"Tapi tidak berhasil, datang lagi ombak kedua, mas Dodi produser narik saya untuk langsung lompat keluar perahu. Perahu kebalik, kita nyebar kemana-mana," lanjutnya.

Sambil menghapus air mata, Medina menceritakan kejadian yang membuatnya tak pernah berpikir akan kehilangan salah satu kru di hari pertama dia bekerja.

"Enggak kepikiran sama sekali. Kita berempat malah berpikir Bagus duluan yang akan lebih dulu selamat," kenang Medina dengan suara bergetar.

"Karena dia naik ke atas perahu. Ibaratnya lebih aman lah, dan dia didampingi sama tiga orang lokal yang pastinya udah tahu medan sana, udah berpengalaman," imbuhnya.

Saat itu Medina sama sekali tidak berpikir Bagus akan hilang dan tak ditemukan sampai saat ini.

"Untuk saat itu sebenarnya saya enggak sampai kepikiran gitu, kalau saya malah kepikiran gimana caranya harus selamat," ucap Medina.

"Aku kepikiran keluarga ketika terjun dan terombang-ambing. Ya Allah, papa mama, yang kepikiran itu," sambungnya.

Medina bersama tiga kru lain saat itu sama sekali tidak mengetahui bahwa Bagus akan hilang. Mereka hanya bisa berpikir untuk bertahan dalam kondisi berada di pulau tak berpenghuni.

Tim SAR baru menemukan mereka pada 10 Juni 2006 atau sekitar empat hari sejak perahu yang mereka tumpangi diterjang ombak.

Tangis Medina akhirnya tak terbendung ketika menceritakan tentang kabar Bagus yang didengarnya dari seorang teman.

"Berita terakhirnya aku nanya dari temanku, sempat ketemu ibunya Bagus, katanya 'sekarang Bagus udah punya rumah lho,'" tutur Medina.

"'Tiba-tiba suatu saat Bagus balik lagi, dia ada rumah,'" lanjutnya diiringi tangis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi