Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Paul McCartney Sebut John Lennon Punya Kehidupan yang Tragis

Baca di App
Lihat Foto
GAB Archive/Redferns
John Lennon bersama Paul McCartney
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Paul McCartney menyebut kehidupan temannya John Lennon sungguh tragis.

McCartney mengatakan hal tersebut saat muncul di Tribeca Film Festival di New York, 15 Juni 2023.

"(John) memiliki kehidupan yang sangat tragis," kata McCartney.

"Sebagai seorang anak, ibunya dianggap tidak cukup baik untuk membesarkannya..Ayahnya telah meninggalkan rumah saat John berusia 3 tahun. Jadi itu tidak terlalu indah," lanjutnya.

Baca juga: Paul McCartney Libatkan AI untuk Hadirkan Suara John Lennon dalam Lagu Terakhir The Beatles

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musisi berusia 80 tahun itu mengatakan bahwa John tumbuh dengan tragedi itu sepanjang hidupnya.

Itu juga yang membuatnya mengagumi John Lennon.

"Hal itu membuat saya menyadari mengapa ia memiliki kerentanan tersebut," katanya.

"Saya selalu mengagumi cara dia menghadapinya karena saya tidak yakin saya bisa menghadapi hal-hal yang dia alami dengan baik," imbuh Paul.

Baca juga: Ironi John Lennon Membenci Negara karena Ibunya Terbunuh Polisi Mabuk dan Dibebaskan

Di acara tersebut, McCartney yang merilis buku baru berjudul 1964: Eyes of the Storm berisi hampir 300 foto The Beatles yang hampir tak pernah diperlihatkan.

Dalam koleksi tersebut rata-rata fotonya diambil di tahun awal mereka sebagai sebuah band.

Disitu tampak Lennon yang masih berusia remaja, lebih sering terlihat menundukkan kepala.

"Aku tidak tahu tentang gangguan kecemasan, tapi kerentanan itu benar adanya," kata Paul.

Lennon, salah satu musisi sukses dalam sejarah, dibunuh pada 8 Desember 1980 saat usianya 40 tahun.

Dia diketahui ditembak dan dibunuh oleh Mark David Chapman setelah kembali dari studio rekaman, Record Plant.

Sebelum menembak Lennon, Chapman masih sempat meminta tanda tangan di album yang baru dirilis "Double Fantasy".

Dikutip dari New York Post, Chapman sendiri mengaku menembak Lennon untuk mendapat popularitas.

"Lennon adalah jawaban besarku untuk semuanya. Aku tidak akan jadi nobody lagi," ujarnya.

"Aku tahu apa yang aku lakukan, dan aku tahu itu jahat, aku tahu itu salah, tetapi aku sangat menginginkan ketenaran sehingga aku bersedia memberikan segalanya dan mengambil nyawa manusia," lanjutnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi