Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Penyanyi Jebolan Korea's Got Talent Ditemukan Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Allkpop
Tak punya keluarga, jenazah Choi Sung Bong tak ada yang jemput di rumah sakit
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Choi Sung Bong, seorang penyanyi pria yang merupakan runner-up dalam acara pencarian bakat Korea's Got Talent edisi 2011, meninggal dunia pada hari Selasa (20/6/2023) dalam usia 33 tahun.

Menurut polisi dan pemadam kebakaran pada hari Rabu (21/6/2023), Choi ditemukan tewas oleh polisi di rumahnya di distrik Yeoksam, Seoul selatan, pada pukul 9:41 pagi.

Pihak berwenang di Seoul melaporkan bahwa Choi tampaknya meninggal karena bunuh diri.

Kesimpulan itu diambil dari keadaan di rumahnya dan catatan yang ia unggah ke YouTube yang menyiratkan kematian karena bunuh diri.

"Jika Anda dapat melihat ini, itu berarti saya sudah meninggal. Saya dengan tulus meminta maaf kepada mereka yang telah menderita karena kebodohan saya. Maafkan saya," katanya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tak Ada Keluarga yang Jemput, Jenazah Penyanyi Choi Sung Bong Belum Dimakamkan

"Saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang menderita karena kesalahan bodoh saya," imbuh Choi.

Pada tahun 2021, Choi menerima dukungan publik dan sejumlah besar uang setelah mengklaim bahwa ia sedang berjuang melawan berbagai jenis kanker.

Namun, klaimnya terungkap sebagai penipuan.

Meskipun ia tidak lagi menjadi perhatian publik setelahnya, ia juga berjanji untuk membayar kembali nominal yang diterimanya.

Catatan di YouTube-nya mengatakan bahwa semua donasi telah dikembalikan kepada mereka yang meminta.

Baca juga: Pura-pura Idap Kanker, Penyanyi Choi Sung Bong Malah Gugat Netizen yang Hujat Dirinya

Kabar meninggalnya Choi jadi sorotan karena beberapa hari setelah meninggal dunia, jenazahnya belum juga diambil dari rumah sakit untuk kemudian diadakan upacara pemakaman.

Ini karena Choi tak memiliki keluarga. Orang tua Choi membuangnya ke panti asuhan saat dia baru berusia tiga tahun. Yang memilukan, ini hanyalah awal dari masa kecilnya yang penuh dengan penderitaan dan kesepian.

Dia tidak pernah diberitahu namanya di panti asuhan. Pada usia lima tahun, Choi melarikan diri, menaiki bus tanpa tahu ke mana dia akan pergi atau bagaimana dia akan bertahan hidup.

Sebagai tunawisma dan terlupakan, Choi mengais makanan dari tempat sampah. Karena tidak dapat membaca atau menulis, pemuda pemberani ini berusaha mencari nafkah dengan menjual permen karet dan minuman berenergi.

Menurut seorang ajudan yang dekat dengan mendiang Choi Sung Bong, jenazahnya saat ini berada di fasilitas penyimpanan sementara di rumah sakit.

"Sung Bong tidak memiliki anggota keluarga yang masih hidup, membuat klaim langsung atas jenazahnya menjadi masalah yang rumit," kata ajudan tersebut.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Deadline, Allkpop
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi