Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Sapi Kurbannya Ditolak Pak RT, Dewi Perssik: Bilangnya 'Kita Tidak Butuh Daging'

Baca di App
Lihat Foto
Vincentius Mario
Dewi Perssik saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2023).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Niat penyanyi dangdut Dewi Perssik menyerahkan sapi untuk kurban ditolak oleh ketua RT di lingkungan tempat tinggalnya daerah Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Padahal Dewi sudah menyiapkan sapi 1 ton yang dibelinya langsung dari Brebes.

Cerita berawal dari saat Dewi memesan sapi dan menitipkannya ke masjid dekat rumah.

Alasan Dewi tak memberikan alamat rumah karena tidak ingin ada orang lain tahu letak rumahnya.

"Jadi aku nyuruh pak Ustaz di sini untuk aku titip, karena aku beli sapinya di Brebes," kata Dewi dalam live Instagramnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dituding Garasi Rumah Ada 4 Usai Mark Up Honor Dewi Perssik, Angga Wijaya: Survei Dulu ke Sana

"Aku minta list sama pak ustaz. Nanti kita list orang-orang enggak mampu ada berapa orang kita bagi," lanjutnya.

Diakui Dewi, dia memilih menitipkan sapi kurbannya pada ustaz tersebut dan berniat menyembelihnya ke tempat lain.

Ini karena sebelumnya sempat terjadi sembako yang dia sediakan untuk disalurkan ternyata tidak semuanya sampai ke tangan yang membutuhkan.

"Saya kan setiap tahun selain kurban, saya kasih sembako. Kemarin warga Lebak Bulus bilang gini 'saya enggak sampai sembakonya,'" kata Dewi.

Baca juga: Pertama Kali Siapkan Hewan Kurban Sendiri, Nathalie Holscher: Semoga Berkah

"Kok bisa pak ustaz? Ada beberapa yang enggak nyampai katanya sembakonya. Makanya aku tidak percayakan lagi ke pak RT, aku percayakan ke pak ustaz," imbuhnya.

Kemudian saat berniat mengambil sapinya untuk disembelih di tempat lain, Asisten Rumah Tangga (ART) dan security Dewi justru mendapat respons tak menyenangkan.

"ART aku sama Security aku dimarahin, pak RT-nya bilang 'kita tidak butuh daging.' Kok ngamuk," ujar Dewi.

"'Kalau enggak diambil sampai jam 07.00 kita lepas sapinya,' katanya," lanjut Dewi. 

Bukan itu saja, saat meminta tolong untuk memindahkan sapi, pak RT dan justru meminta uang Rp 100 juta. Begitu juga seandainya Dewi meminta untuk menyembelih.

"Pak tolong dong untuk sama-sama, minta tolong sapinya naikin ke atas, jawabnya 'minta Rp 100 juta,'" ujar Dewi.

"Kalau mau bantuin sembelih, pak ustaz bilang bayar Rp 700.000 sampai Rp 1 juta," lanjutnya.

Dewi tak mempersoalkan seandainya harus membayar untuk menyembelih, tapi dia tidak tahu bagaimana nantinya pendistribusian hewan kurban itu.

Itu sebabnya Dewi memilih menyembelih hewan di tempat lain, dan baru kemudian membagikan dagingnya pada warga sekitar rumah.

"Saya mau kasih biar sampai langsung ke warga-warganya. Saya enggak mau paha, enggak mau kepala, saya kalau berkurban sapi ya untuk orang-orang tidak mampu," tutur Dewi.

Pada tahun sebelumnya, Dewi mempercayakan hewan kurbannya untuk kantor polisi di Lebak Bulus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi