KOMPAS.com – Presenter Raffi Ahmad menceritakan kisah pilu yang pernah dialami selama menjadi artis.
Saat itu, Raffi Ahmad masih sangat baru terjun di dunia entertainment, namanya pun belum sepopuler seperti sekarang.
Kisah pilu itu, kata Raffi Ahmad, saat ia mendapat kabar ayahnya yang bernama Munawar Ahmad meninggal dunia ketika dirinya tengah menjalani syuting salah satu program acara televisi.
Usia Raffi Ahmad kala ayahnya meninggal dunia juga masih tergolong remaja, yakni 16 tahun.
“Jadi waktu papa aku meninggal aku usia 16 tahun. Karier aku juga masih baru banget, aku syuting Extravaganza ABG, waktu itu ada empat segmen (acaranya),” ucap Raffi Ahmad seperti dikutip dari kanal YouTube Sinemaku Pictures, Jumat (14/7/2023).
Mendapat kabar ayahnya meninggal, Raffi Ahmad langsung syok, tubuhnya pun gemetar seketika.
“Baru segmen dua aku ditelpon aku sudah dikasih tahu tuh bahwa papa meninggal, wah gemeteran banget,” ucap Raffi Ahmad.
Namun, hal pilu sekaligus dilematis dirasakan Raffi Ahmad saat itu, dirinya yang masih remaja takut untuk meminta izin meninggalkan lokasi syuting meski mendapat kabar ayahnya meninggal dunia.
Rasa duka beradu dengan tuntutan profesionalisme sebagai artis bercampur jadi satu.
Alhasil, Raffi Ahmad terdiam dengan tubuhnya yang terus gemetar saat itu.
“Tapi karena waktu itu masih kecil jadi enggak berani bilang papa meninggal mau izin, terus pas segmen tiga makin gemeter,” ucap Raffi Ahmad.
Suami Nagita Slavina ini baru bisa meninggalkan lokasi syuting setelah ada salah satu awak program acara tersebut yang menyadari ada hal janggal dengan tingkah Raffi Ahmad.
“Terus ditanya sama crew, ‘Elu kenapa?’, ‘bokap meninggal!’ yaudah terus crew nyuruh pulang, ‘udah pulang-pulang,” kenang Raffi Ahmad.
Setelah diperbolehkan meninggalkan lokasi syuting, Raffi Ahmad bergegas menuju rumah keluarganya di Bandung dari Jakarta.
Baca juga: Diam-diam Sering Membantu Orang Lain, Raffi Ahmad Akui Ingat Pesan Almarhun Ayahnya
Kata Raffi Ahmad, pergi dengan tergesa-gesa dan diselimuti perasaan duka justru membuatnya merasa perjalanan menuju Bandung begitu lama.
“Dulu tuh akhirnya jemput kakaknya papa aku dulu, itu perjalanan Jakarta Bandung kayak 12 jam perjalanannya,” ucap Raffi Ahmad.
Selama di perjalanan Raffi Ahmad masih berharap ayahnya masih ada dan bernyawa.
Namun, ayah Rafathar dan Rayyanza ini justru mendapatkan kondisi sebaliknya.
“Aku tuh tiba-tiba nangis, pas sampe papa aku sudah enggak ada, di situ merasa dunia kayak berhenti,” ucap Raffi Ahmad.
Baca juga: Tanggapi Video Syahnaz Sadiqah dan Jeje, Raffi Ahmad: Proses Pendewasaan untuk Mereka
Tak dimungkiri, isi kepala Raffi Ahmad bergemuruh. Logika dan perasaannya beradu memikirkan bagaimana ia harus menghadapi kenyataan hidup ke depan tanpa sosok ayahnya.
Raffi Ahmad sadar, posisinya sebagai anak pertama dan lelaki satu-satunya di keluarga setelah ayahnya meninggal membuatnya harus siap menggantikan posisi sebagai tulang punggung keluarga.
Meski berat, Raffi Ahmad bersyukur pada akhirnya ia diberikan banyak kesempatan untuk memperbaiki hidup keluarga sampai seperti sekarang.
“Mikirin siapa yang biayain hidup aku, mama, dan adik-adik aku, tapi ternyata Tuhan baik di saat kita Ikhlas, pas papa aku enggak ada, itu baru kesempatan aku kayak titik balik dikasih semua sama Allah,” ucap Raffi Ahmad.
Baca juga: Ingat Ustaz Jefri Saat Bertemu Abidzar, Raffi Ahmad: Aku Takut Aku Mati
Diketahui, ayah Raffi Ahmad yakni Munawar Ahmad lahir di Kuningan, Jawa Barat pada 30 Desember 1958 dan wafat di Bandung pada 11 Juli 2006.
Munawar Ahmad menikah dengan Amy Qanita pada 1986 dan dikaruniai tiga anak, yakni Raffi Ahmad, Nisya Ahmad, dan Syahnaz Sadiqah.
Munawar Ahmad tutup usia di umur 46 tahun setelah berjuang melawan penyakit jantung yang sudah menahun diderita.