JAKARTA, KOMPAS.com- Terlihat menyenangkan, ternyata ada banyak cerita di balik konten makan-makan dari food vlogger Farida Nurhan.
Seperti saat Farida diusir dari salah satu tempat yang akan dia review untuk konten makan-makannya.
"Pernah, saya pernah diusir," kata Farida dikutip dari YouTube Pagi Pagi Ambyar TransTV.
"Masih ada videonya di channel YouTube-ku. Itu diusirnya sekitar 4 tahun yang lalu deh," ucapnya tak yakin.
Wanita yang pernah berprofesi sebagai pekerja migran itu mengatakan, dia datang ke sebuah restoran dan sedang dalam proses syuting.
Baca juga: Kini Sukses Jadi Food Vlogger, Farida Nurhan Ungkap Pernah Hanya Makan Biji Mangga Saat Menjadi TKW
Di tengah-tengah proses itu, pemilik restoran meminta Farida menghentikan aktivitasnya membuat konten.
"Bener-bener udah buat video, di tengah perjalanan. Habis itu ownernya nyuruh stafnya enggak boleh lanjut," ujar Farida.
"Aku tanya 'kenapa enggak boleh lanjut?' (dijawab) 'sama bosnya enggak boleh.' Oh ya sudah," sambungnya.
Saat itu Farida Nurhan masih menunggu izin agar bisa mengunggah video yang sudah telanjur diambil.
Baca juga: Cerita Food Vlogger Farida Nurhan Merasa Dipalak Pedagang Saat Review Makanan
Namun, ternyata izin itu tak juga didapatkan, sehingga Farida harus mencari tempat makan lain untuk membuat konten.
"Sudah nunggu beberapa jam, sampai sore, enggak boleh tayang. Ya udah enggak apa-apa," ucap Farida.
"Aku akhirnya mencari rumah makan yang lain, bapaknya masih shalat, aku tungguin," lanjutnya.
Seperti takdir, Farida mendapatkan restoran untuk kontennya dan ternyata berhasil memikat banyak penonton.
"Aku akhirnya buat video, apalagi perutku sudah lapar," kata Farida.
"Alhamdulillah ngeditnya bagus, videonya trending. Semua aku ambil hikmahnya," sambungnya.
Farida juga menanggapi tentang adanya food vlogger dituding minta makan gratis karena menunjukkan jumlah follower atau subscriber.
Menurutnya itu hal wajar, hanya saja memang mungkin terjadi kesalahpahaman.
"Tanpa bela sana bela sini, aku sih lihatnya kayaknya enggak ada minta gratisnya, cuma itu asumsi yang menonton video dikira minta gratis," ucap Farida.
Nenek dari seorang cucu itu mengaku pernah mengalami hal serupa. Dia juga menunjukkan social media, dengan tujuan orang yang didatangi lebih mengenal siapa dirinya.
"Kadang kita sudah minta izin untuk di-review, tapi warungnya atau gerobaknya enggak punya social media," ujar Farida.
"Enggak semua orang kenal kita kan, jadi kita minta izin, 'kak kita mau buat video, ini social media-nya, ini platform YouTube-nya, ini TikTok-nya.' Kadang-kadang saya juga melakukan hal serupa, bukan berarti minta gratis," jelasnya.