Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

PHR Presssing Berharap Bisa Tekan Harga Piringan Hitam hingga Rp 200.000

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi
Penampakan mesin pencetak piringan hitam yang dimiliki oleh PHR Presssing.
|
Editor: Andika Aditia

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah 50 tahun Indonesia akhirnya kembali memiliki pabrik pencetak piringan hitam.

PHR Presssing sebagai pabrik pencetak piringan hitam yang baru diresmikan berharap bisa menekan harga vinyl hingga Rp 200.000.

Selama ini piringan hitam di pasaran biasa dibanderol mulai dari Rp 500.000.

Baca juga: PHR Presssing Diresmikan, Indonesia Punya Pabrik Pencetak Piringan Hitam Lagi Setelah 50 Tahun

Harga tersebut masih bisa bertambah jika sebuah vinyl memiliki tingkat kelangkaan yang tinggi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami berpikir selagi quantity terus bertumbuh, itu kami bisa menekan harganya," kata Clement Arnold, Executive Director PHR Presssing, dalam konferensi pers di Tangerang, Sabtu (5/8/2023).

Kehadiran PHR Presssing sebagai pabrik pencetak piringan hitam setidaknya bisa menekan biaya produksi sebuah label atau musisi yang hendak membuat vinyl.

Baca juga: Swami I dan II Dikemas Versi Piringan Hitam, Iwan Fals: Banyak Persoalan yang Harus Kita Selesaikan

Selama ini biaya produksi untuk membuat vinyl dikenal mahal karena dibuat di luar negeri.

"Kalau untuk cetak satu piringan hitam itu (misalnya) kami mengeluarkan uang Rp 130.000-an, kalau kita bisa tekan bersama label semisal rilis 1.000 keping, itu bisa kami jual di bawah Rp 200.000," kata Arnold.

PHR Presssing sendiri mengklaim pabriknya bisa mencetak 35.000 keping piringan hitam dalam sebulan.

Baca juga: Koleksi 1.000 Lebih Piringan Hitam, Ari Lasso: Sebisa Mungkin Enggak Bilang Istri

Namun angka tersebut dianggap terlalu tinggi sehingga target paling realistisnya berada di kisaran 7.500 keping per bulan.

PHR Presssing berharap kehadirannya sebagai pabrik pencetak piringan hitam bisa membantu perkembangan industri musik di Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi