Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Teuku Rifnu Wikana Garap Teater Musikal Keumalahayati, Angkat Kisah Pahlawan Aceh

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Papatong Artspace
Teater musikal Keumalahayati - Laskar Inong Bale kembali digelar pada 12 dan 13 Agustus 2023 di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Teater musikal Keumalahayati - Laskar Inong Bale kembali digelar pada 12 dan 13 Agustus 2023 di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Pementasan yang diproduksi oleh Gema Citra Nusantara (GCN) dan Papatong Artspace itu digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-78 kemerdekaan Republik Indonesia.

Teater musikal Keumalahayati disutradarai oleh aktor asal Aceh Teuku Rifnu Wikana dan Krisna Aditya.

Beberapa pemain utama hadir memeriahkan pementasan tersebut, antara lain, Haikal AFI 2, Karissa Soerjanatamihardja, Marzuki Hasan, Junio Ferandez, Yan Wibisono, hingga Beyon Destiano.

“Secara konsep ide cerita Keumalahayati masih sama seperti pertunjukan perdana. Terfokus kepahlawanan Keumalahayati dari sudut pandang cinta seorang perempuan dengan segala kewajaran,” kata Teuku Rifnu Wikana dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teuku Rifnu menambahkan, ada perbedaan dari segi background visual di pementasan Keumalahayati tahun ini.

“Sekarang kami memakai konsep tiga layer multimedia. Jadi kami membelah ruang, kedalaman dan lebih memungkinkan menghadirkan panggung sebagai lautan," jelas Teuku Rifnu Wikana.

"Panggung adalah kapalnya Cornelis de Hotman dan musik ditampilkan secara live oleh Batavia Chamber Orchestra membuatnya semakin hidup,” lanjutnya.

Kisah pementasan ini dimulai dari suami Keumalahayati, Laksamana Zainal Abidin, yang gugur dalam peperangan.

Malahayati mengusulkan kepada Sultan Aceh untuk membentuk pasukan yang terdiri dari janda prajurit Aceh yang gugur dalam peperangan (Inong Balee).

Permintaan itu dikabulkan dan ia diangkat sebagai pemimpin pasukan Inong Balee.

“Cinta inilah yang menjadi pemantik perjuangan Keumalahayatii dan Laskar Inong Ballee. Karena cinta terhadap tanah air, Keumalahayati rela bertaruh nyawa dalam sebuah pertempuran untuk mengusir Cornelis dan Federick De Houtman,” ujar Teuku Rifnu.

Panggung teater Keumalahayati juga mengangkat kesenian tradisional dan beberapa unsur budaya Aceh.

“Pada panggung Keumalahayati kali ini, tak hanya mempromosikan budaya dan kesenian tradisional Aceh, kami melibatkan make up artist dari para Sahabat Tuli yang merupakan hasil binaan Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia," tutup Executive Produser GCN, Mira Arismunadar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi