Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Rina Nose Ungkap Lawakannya di Malaysia Jadi Gagal Lucu gara-gara Beda Makna

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Ady Prawira Riandi
Presenter Rina Nose mulai membatasi diri tampil di program Ramadhan televisi karena merasa lelah secara fisik dan mental.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Presenter Rina Nose ceritakan pengalamannya bekerja sebagai presenter di salah satu acara pencarian bakat Malaysia.

RIna mengingat ketika perbedaan bahasa menjadi alasan lawakan yang dilemparkannya justru membuat bingung salah satu penyanyi senior Malaysia yang menjadi juri di ajang tersebut. 

"(Lawakan) Gue yang bikin mereka bingung," kata Rina diiringi tawa, seperti dikutip dari YouTube Brownis Trans tv.

Rina kemudian memberikan contoh lawakannya yang gagal karena kendala bahasa.

"Waktu itu ada salah satu juri, musisi senior, Dato' Ramli, gue nyebutnya TokRam. 'TokRam, dulu pembalap ya?' Kan harusnya jawab 'kok tahu,'" ujar Rina.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rina Nose Pernah Dihujat Netizen Malaysia Saat Jadi Presenter, Kenapa?

"Tiba-tiba dia gini 'saya tak paham lah, apa tuh, apa tuh?' kata dia gitu. Terus enggak ada yang tahu, wuaaah tak masuk ya, tak masuk," imbuhnya.

Rupanya, kata pembalap memiliki makna berbeda saat diucapkan di Malaysia.

"Ternyata di sana gue nyebutnya bukan pembalap, tapi pelumba. Kalau pelumba mungkin paham," tutur Rina.

Sementara  itu, sejak menerima tawaran bekerja menjadi presenter di Malaysia, Rina mengaku semakin rajin belajar bahasa Malaysia.

Baca juga: Rina Nose Tak Mau Ambil Banyak Program Ramadhan di Televisi

Dia juga mencari tahu kata-kata yang berbeda makna antara di Indonesia dengan Malaysia.

"Jadi gue banyak tanya sama partner gue. Kata-kata tertentu yang enggak boleh," tutur Rina.

"Kayak di sini nyebutnya 'butuh', di sana kasar, orang marah nyebutnya 'butuh,' kalau di kita 'butuh' (artinya) perlu kan," imbuhnya.

Namun Rina belajar bahasa Malaysia bukan hanya karena tuntutan pekerjaan.

Tapi juga karena Rina memang sudah menyukai bahasa Malaysia.

"Belajar, nanya terus," ujar Rina.

"Karena basic-nya gue demen bahasa Malaysia, karena logatnya, seneng gue. Jadi pas di sana, ada ditempatnya langsung, mau enggak mau aku nanya," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi