Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Atiek CB: Penyanyi dan Pencipta Lagu Jangan Terpecah Belah, Urusan Royalti dan Hak Cipta Kita Perbaiki Bersama

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Melaney Ricardo
Atiek CB
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia


KOMPAS.com – Penyanyi senior Atiek Prasetyawati atau dikenal sebagai Atiek CB turut mengungkapkan pendapat ihwal perselisihan antara penyanyi dan pencipta lagu di Indonesia baru-baru ini.

Atiek CB menyayangkan perselisihan yang terjadi antara beberapa pencipta lagu dengan penyanyi berkait royalti dan hak cipta yang menjadi perdebatan panjang.

Atiek CB melihat perselisihan yang terjadi adalah muara dari mekanisme yang belum memadai.

“Kan beberapa bulan ramai drama antara Ahmad Dhani dan Once, sebenarnya itu UU sudah bagus, Cuma mekanisme dalam collecting royalty belum maksimal,” ucap Atiek CB seperti dikutip dari kanal YouTube Ferdy ELEMENTS, Jumat (18/8/2023).

Atiek CB menyebut, dalam proses pembuatan sebuah karya atau lagu sebenarnya banyak macam jenis royalti, tak melulu soal siapa pencipta lagunya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bastian Steel Bujuk Sitha Marino untuk Merilis Lagu Ciptaan Sendiri

Misal, dalam proses rekaman, sound engineering, penulis lirik, sampai produser sebenarnya juga bisa mendapatkan royalti, yakni royalti recording.

“Karena gini, sebenarnya kayak kita itu penyanyi atau Musisi seharusnya menyadari bahwa royalty untuk recording itu kan banyak yang menerima dalam satu recording, termasuk sound engineering, penulis liriknya siapa, tapi kan ke sininya banyak yang dipotong,” ucap Atiek CB.

Lalu, Atiek CB melanjutkan, ada pula performing rights atau hak penampilan yang juga turut dipersoalkan belakangan ini oleh beberapa pencipta lagu.

Menurut Atiek CB, seharusnya pencipta lagu menekankan hak ekonominya kepada penyelenggara acara, bukan kepada penampilnya.

“Terutama apa? Performing rights itu untuk konser atau show gitu, kan yang dipersoalkan sama Ahmad Dhani kan itu, dia kan lebih ingin ada izin ke komposernya, tapi kan susah. Kan itu bukan tugas kita lagi, tapi tugasnya EO yang membayar dan mengurus itu,” ucap Atiek CB.

Baca juga: Badai Resmi Larang Kerispatih Bawakan Lagu-lagu Ciptaannya

Ihwal persentase hak ekonomi atas performing rights yang disebut terlalu kecil, Atiek CB menyebut wajar jika ada permintaan untuk dinaikkan jumlahnya, hanya saja jangan sampai juga membebani penyelenggara acara.

Karena apa, Atiek CB melihat baik pencipta lagu, penyanyi, dan penyelenggara acara adalah bagian dari ekosistem musik yang saling berkaitan.

Kalau dirasa memberatkan salah satu unsur maka bisa saja ekosistemnya menjadi tidak seimbang.

“Jadi kalau memang pengin persentasenya dinaikan, boleh saja, jangan sampai membenani para EO, kan kita saling membutuhkan, yang proporsional saja. Itu kan seperti memecah belah, kan penyanyi dan pencipta lagu saling mengisi, kan komposer juga enggak bisa juga bilang penyanyi bisa terkenal semata sama lagunya dia, belum tentu juga dinyanyiin sama penyanyi lain meledak, ada faktor luck,” tutur Atiek CB.

Baca juga: Setelah Rieka Roslan Hengkang dan Larang Bawakan Lagunya, Reza The Groove: Semoga Nanti Baik-baik Lagi

Berkait beberapa pencipta lagu yang melarang seorang band atau penyanyi membawakannya, Atiek CB menyayangkan sikap tersebut.

Atiek CB yang kini tinggal di Amerika melihat di Negeri Paman Sam kasus serupa hampir tak pernah terjadi, di mana pencipta lagu melarang orang untuk menyanyikan lagunya.

Kasus yang pernah ditemui Atiek CB hanyalah pencipta lagu melarang lagunya dibawakan ketika menabrak moralitas dan pesan tertentu.

“Kalau di Amerika ya, aku enggak pernah dengar komposer melarang penyanyi membawakan lagunya secara serius, kecuali misalnya kayak kasusnya Neil Young saat lagunya dipakai Donald Trump untuk kampanye, nah itu kan karena kalau political view-nya beda dari komposer, kayak Bruce Springsteen juga gitu, itu lebih ke moralitasnya, bukan Cuma karena soal ekonomi, jadi enggak begitu,” ungkap Atiek CB.

Baca juga: Posan dan Pare Somasi KotaK, Larang Lagu-lagu Ciptaannya Dibawakan

Sejauh ini, Atiek CB merasa langkah yang diambil pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah sudah cukup baik dengan membuat paying hukum berupa Undang Undang yang berkait dengan royalti dan hak cipta.

Tinggal bagaimana memperbaiki setiap mekanisme yang ada sehingga tak merugikan salah satu pihak.

“UU-nya sendiri sudah bagus, sudah mendelegasikan ke LMKN terus ke LMK, sebenarnya itu sudah jelas, tapi karena pendistribusiannya tidak lancar, jadi mungkin nyampenya terlalu lama, atau terlalu sedikit, itu yang aku enggak tahunya di mana,” ucap Atiek CB.

Oleh sebab itu, ketimbang berselisih antara penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya sudah sejak lama saling mengisi, Atiek CB meminta lebih baik semua pihak mendorong agar sistem yang ada bisa lebih baik lagi.

“Yang perlu didorong terus soal royalty, copy rights musti diperbaiki terus untuk lebih clear, transparan, jangan sampai membuat kita terpecah belah kita komunitas musik. Kayak kemarin antara Posan dengan KotaK itu aku enggak setuju,” ucap Atiek CB.

Baca juga: 3 Musisi Tanah Air yang Larang Lagu Ciptaannya Dinyanyikan Mantan Rekan Se-band

Diketahui, belakangan ramai kisruh antara pencipta lagu dengan penyanyi atau band yang membawakan lagunya.

Beberapa contohnya seperti Ahmad Dhani yang melarang Once membawakan lagu-lagu Dewa 19, Badai eks Kerispatih dengan Kerispatih, Rieka Roslan dengan The Groove, dan Posan Tobing dengan KotaK.

Motifnya mulai dari Hak Kekayaan Intelektual, Performing Rights, Royalti yang tak dibayar, sama Hak Cipta yang dipersoalkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi