Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Jadi Misteri Selama 27 Tahun, Terduga Pelaku Pembunuhan Tupac Shakur Terungkap gara-gara Memoar

Baca di App
Lihat Foto
Michael O'neill
Tupac Shakur
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Setelah selama tiga dekade terus menjadi misteri, terduga pelaku pembunuhan rapper Tupac Shakur mulai temui titik terang.

Sebelumnya, tak ada tersangka yang ditangkap setelah musisi legendaris ini ditembak saat meninggalkan pertandingan tinju di Las Vegas Strip pada bulan September 1996.

Ikon rap tersebut terluka parah dan meninggal enam hari setelah ditembak empat kali di Las Vegas pada usia 25 tahun pada 7 September 1996.

Penyelidikan atas kasus itu selama ini masih belum terpecahkan dan menyisakan banyak pertanyaan dibanding jawaban selama beberapa dekade.

Kini, terduga pembunuh Tupac Shakur dikatakan akan menghadapi "tuntutan dalam waktu dekat" setelah sang gangster menyombongkan diri dalam sebuah buku bahwa ia membunuh Tupac Shakur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Rapper Tory Lanez Divonis 10 Tahun Penjara karena Tembak Kaki Megan Thee Stallion

Detektif di Las Vegas sekarang dikabarkan optimis telah mengumpulkan cukup bukti terhadap pemimpin geng Compton Crip, Keefe D, 60, untuk akhirnya menutup kasus Tupac setelah hampir 27 tahun.

Orang dalam mengatakan kepada The US Sun pada hari Jumat (18/8/2023) tentang hal ini.

"Para petugas terkemuka, dengan dukungan dari jaksa wilayah, telah membangun argumen yang kuat terhadap Keefe D," kata sumber.

Kantor kejaksaan distrik akan mengajukan kasus ini ke dewan juri di Las Vegas.

Salah satu orang dalam mengatakan bahwa kasus ini akan segera diajukan dalam waktu dekat dan jaksa penuntut umum sedang melihat kemungkinan tuntutan pembunuhan tingkat pertama untuk Keefe D berdasarkan hukum Nevada.

Baca juga: Rapper AKA Kiernan Forbes Tewas Ditembak di Afrika Selatan

Keefe telah memberikan beberapa wawancara dan menulis memoar berjudul 'Compton Street Legend'.

Di mana dalam memoar itu dia mengakui perannya dalam penembakan Tupac.

Keefe mengklaim, saat itu dia naik mobil dan menyerahkan senjata pembunuh kepada keponakannya, Orlando Anderson, sebelum ia melepaskan tembakan fatal yang menewaskan sang rapper.

Jika juri memutuskan bahwa bukti yang diberikan cukup kuat untuk mencurigai Keefe bersalah secara kriminal dalam kapasitas apa pun atas kematian Tupac, maka kasus ini akan dapat dilanjutkan.

"Tim pembunuhan tidak melakukan investigasi ini dengan mudah," kata sumber.

"Mereka tahu bahwa dunia akan mengawasi jika mereka mengambil tindakan apapun terhadap Keefe. Mereka tidak ingin melakukan kesalahan langkah," lanjutnya.

Karena itu, dengan adanya memoar itu mereka merasa memiliki bukti kuat untuk menghukum Keefe.

"Salah satu aspek kuncinya adalah membangun kasus yang kuat dan berkas bukti yang merinci bagaimana Keefe adalah salah satu dari empat tersangka di dalam mobil, berperan penting dalam pembunuhan yang sebenarnya, kemudian penghancuran barang bukti yang sangat penting," kata sumber.

"Kata-kata dan komentar Keefe sendiri dalam wawancara dan memoarnya jelas menjadikannya sebagai tersangka pembunuhan," lanjut sumber itu.

Namun ada lebih banyak hal dalam kasus ini daripada sekadar menunjukkan pernyataan-pernyataan tersebut kepada juri.

"Para detektif telah mengumpulkan sebanyak mungkin informasi, bukti dan pernyataan saksi mengenai peran Keefe pada malam itu dan tindakan-tindakan yang dilakukannya setelah itu," kata sumber.

Keefe telah sangat membual tentang hal ini sehingga dia secara efektif telah membawa dirinya sendiri ke dalam masalah hukum yang besar.

"Mereka telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mengumpulkannya dan terus memburu bukti-bukti yang menguatkan dan saksi-saksi lain yang memungkinkan untuk dewan juri," ujar sumber.

Keefe mengklaim dalam memoarnya, Tupac tampak meraih senjata sebelum eksekusi, tetapi pihaknya menembak lebih dulu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: CNN, asiaone.com
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi