JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Atiek CB cerita tentang kondisi kejiwaan kedua anak perempuannya yang didiagnosa menderita bipolar.
Dia sendiri meyakini bahwa kondisi ini keturunan.
Terlebih keluarganya juga ada yang menderita Skizofrenia, kemudian adik-adiknya juga mengalami anxiety.
"Dua-duanya anakku juga genetik dapat dari aku, dua-duanya bipolar berat," ujar Atiek dikutip dari YouTube Melaney Ricardo.
"Emang seluruh keluargaku kena depresi, mungkin genetik juga ya, ada yang Skizofrenia juga," imbuhnya.
Baca juga: Tak Bisa Bahasa Inggris, Atiek CB Ungkap Awal Komunikasi dengan Suami
Pernah suatu ketika, anak keduanya mencoba mengakhiri hidup tanpa alasan yang jelas.
"Anakku nomer dua coba bunuh diri. Masuk hospital tiga hari, itu (minum) obat 50 pil, itu obat depresinya. Itu untung kakaknya lihat," ucap Atiek.
"Padahal baru jalan kaki, olahraga sama suamiku, beberapa menit kemudian enggak tahu kenapa gitu. Ya udah, untung selamat," imbuhnya.
Mengenai percobaan bunuh diri putrinya itu Atiek tidak tahu hal yang menjadi pemicunya.
"Enggak ada reason, ya itu tadi, mungkin karena genetik. Dia sendiri juga bingung," ucap Atiek.
Baca juga: Hidup Sederhana di Amerika, Atiek CB: Di Sini Cinderella di Sana Upik Abu
Dengan kondisi mental seperti itu, Atiek dan kedua anaknya sering berteriak saat tidur.
"Aku selalu teriak-teriak kalau tidur, sahut-sahutan sama anak-anakku juga teriak-teriak," ucap Atiek.
"Makanya suamiku 'aduh ini kayak rumah sakit jiwa,' katanya," imbuh Atiek sambil tertawa.
Namun dia beruntung, sang suami cukup kuat menghadapi dia dengan kondisi mentalnya seperti itu ditambah lagi kedua anaknya.
"Suamiku tuh yang paling kuat, tough banget yang pernah aku bertemu, dari pacar-pacarku dari laki yang lain," ujar Atiek.
Sementara itu, pelantun lagu "Risau" ini awal tahu kondisinya menderita bipolar setelah suaminya menyarankan Atiek berkonsultasi ke psikiatrik.
"Aku ke psikiatriknya di Amerika. Waktu di Amerika lumayan parah, yang maksa suamiku, 'kamu harus konseling,'" ujar Atiek.
Sampai saat ini Atiek masih menjalani konseling dan rutin mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.
"Ya membantu juga sih, terus dikasih obat, sampai sekarang, kayak aku ke sini (Indonesia) tiga bulan, udah disiapin sama psikiatriknya obat banyak, jadi itu (diminum) tiap hari," jelas pemilik nama Atiek Prasetyawati itu.
***
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling