Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dari Garut, Voice of Baceprot Sukses Tur 9 Kota di Amerika Serikat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Voice of Baceprot (VoB) saat ditemui di Menara Kompas, Kamis (22/4/2021).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com- Grup metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB) sukses menggelar tur 9 kota di Amerika Serikat.

Konser bertajuk RETAS AMERICAN TOUR 2023 ini untuk mempromosikan album debut mereka, RETAS.

Voice of Baceprot yang terdiri dari tiga perempuan berhijab, Marsya Firda Kurnia (vocal dan gitar), Widi Rahmawati (bas), dan Euis Siti Aisyah (drum).

Mereka memulai tur dengan tampil di Head in The Clouds di Pasadena, California pada 6 Agustus 2023.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Voice Of Baceprot Kritisi Dampak Perubahan Iklim dalam Lagu Barunya

Tak disangka, banyak penonton lokal Amerika Serikat maupun Indonesia yang hadir menonton penampilan VoB. 

Termasuk, pembawa acara Enzy Storia yang kini tinggal di Amerika Serikat tak ketinggalan menonton VoB.

“Aku ngelihat ada tiga cewek masih muda, berhijab nyanyi lagu metal rock. Terus bagus banget main bass-nya, gitarnya, drumnya. Aku senang banget nonton konser mereka di sini,” ucap Enzy seperti dikutip dari tayangan VOA, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Slank Gandeng Voice of Baceprot untuk Tampil di Dont Kill Music


Pada tur Amerika Serikat kali ini, Voice of Baceprot membawa beberapa pakaian tradisional Indonesia, seperti batik dan tenun Garut.

Selama konsernya di Amerika Serikat, Voice of Baceprot menyempatkan bertemu dengan penggemarnya di Indonesia untuk sekedar menyapa dan foto bersama.

Tak ketinggalan, yel-yel “Garut Pride,” serta bendera Indonesia pun ikut mewarnai konser Voice of Baceprot, yang berhasil membuat bangga para diaspora Indonesia yang hadir.

Saat manggung di Washington, D.C. Voice of Baceprot yang terkenal kerap membawa pesan penting melalui lagu-lagunya sempat menyampaikan kegelisahannya terhadap kondisi polusi udara di Jakarta yang terus memburuk.

Baca juga: VOB Rilis Singel PMS, Protes Diskriminasi terhadap Mimpi Perempuan

Mereka menyampaikan pesan untuk penonton bisa merawat bumi dengan baik.

Dikutip dari VOA, Marsya mengatakan bahwa para musisi memiliki audiens tersendiri.

Menurut Marsya, apa yang mereka suarakan memiliki dampak yang besar.

Bahkan, kesempatan besar untuk didengar para penontonnya.

Berhubungan dengan isu perubahan iklim, Voice of Baceprot juga menyisipkan pesan penting dalam lagu yang bertajuk “The Enemy of the Earth is You.”

Namun, mereka menegaskan lagu itu bukan untuk mengajari.

“Justru kita pengin ngajak untuk ayo belajar bareng ini ada kesempatan buat kita belajar bareng sama pendengar kita. Buat lebih tahu nih, tentang bumi yang kita tinggalin tiap hari nih, udah kayak gimana sih? Gimana cara kita buat sama-sama bikin bumi kita tuh lebih panjang umurnya gitu,” kata Marsya.

Hal tersebut mendorong mereka untuk bergabung dalam gerakan Music Declares Emergency.

Music Declares Emergency adalah gerakan yang mendeklarasikan darurat iklim dan upaya yang perlu dilakukan untuk menuju masa depan berkelanjutan.

Voice of Baceprot menjadi satu di antara lebih dari 3.500 artis yang tergabung dalam gerakan ini, termasuk Billie Eilish, Imogen Heap, dan 1975.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi