JAKARTA, KOMPAS.com- Artis Nagita Slavina sebut putra sulungnya, Rafathar Malik Ahmad lebih introvert dibanding adiknya, Rayyanza yang jauh lebih ekspresif dalam segala hal.
Nagita mengungkap hal itu ketika menceritakan peristiwa Rafathar ditonjok teman sekolahnya.
"Kalau lihat Rafathar kan memang orangnya introvert, jadi memang harus di encourage untuk bisa lebih berani jaga dirinya dia," kata Nagita dikutip dari YouTube CikyCitraRezky.
"Kalau Rayyanza mungkin enggak usah dikasih tahu pasti udah bales, beda kan tiap anak-anak," ucapnya.
Baca juga: Rafathar Ditonjok Teman Sekolah, Raffi Ahmad: Biru Banget
Perbedaan sikap kedua putranya itu baru disadari Nagita ketika memiliki Rayyanza.
Menurutnya, Rayyanza jauh lebih ekspresif dibanding Rafathar dalam banyak hal.
"Aku tadinya enggak begitu ngeh, sampai ada Rayyanza. Dulu Rafathar kalau dikasih mainan, seneng, tapi ya udah 'makasih ya ma,' diajak ke Disneyland cuma 'heee,'" kata Nagita.
"Begitu lihat Rayyanza, oh ternyata ini anak emang beda. Cara dia mengekspresikan beda, Rayyanza dikasih lihat makanan udah 'wuaaaah', memang beda anaknya," tutur Nagita.
Diketahui sebelumnya, Nagita sempat menangis saat pertama kali diberitahu pihak sekolah bahwa putranya dipukul teman.
Baca juga: Sebut Rafathar Trauma, Raffi Ahmad Akui Menyesal Pernah Paksa Terjun ke Dunia Hiburan
"Dapat email dari sekolah kayak gitu, aku langsung menangis," kata Nagita.
"Ya namanya anak kecil biasa ada berantem, kayak 'wah ya kejadian juga,' (tapi) walaupun anak cowok, tetap aja sedih," lanjut Nagita.
Raffi kemudian menyebut bahwa pipi putranya biru karena ditonjok teman sekolah.
"Rafathar ditonjok. Biru banget," ujar Raffi.
Sebagai orangtua, Raffi berusaha menyikapi kejadian itu dengan bijak.
"Dimana juga laki-laki kalau dipukulin terus enggak mungkin anak disuruh diem aja," ucap Raffi.
"Seenggaknya Rafathar yang paling penting kamu harus bisa melindungi diri kamu dan mengamankan diri kamu," imbuh Raffi.
Dia hanya berpesan pada putranya untuk setidaknya bisa membela diri sendiri ketika dalam situasi terpojok.
"Kita harus kasih tahu anak kita bahwa berantem itu kenapa, kalau memang keadaan kamu dianiaya, jangan biarkan diri kamu dianiaya sama orang," kata Raffi.
"Kalau bisa teriak minta tolong kamu teriak minta tolong, tapi kalau keadaan terdesak, kamu harus bisa membela diri dengan cara yang paling aman," sambungnya.