JAKARTA, KOMPAS.com - Film Saranjana: Kota Ghaib akan mengangkat genre horor berbeda dari tanah Kalimantan.
Sutradara Johansyah Jumberan mengatakan, entri horor di Indonesia sudah sangat banyak.
Namun, mayoritas film horor Indonesia selalu mengangkat budaya dari tanah Jawa atau Sunda.
“Saranjana menurut saya genre horor yang sangat berbeda karena kebanyakan horor kan dari Jawa atau Sunda, kali ini ada sesuatu yang baru orisinal dari Kalimantan,” kata Jo dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (11/9/2023).
Baca juga: Viral Video YouTuber Asal Kalimantan Ceritakan Pengalaman Berada di Kota Saranjana
Lewat film Saranjana: Kota Ghaib, Jo ingin memperkenalkan budaya dan adat istiadat dari Kalimantan yang jarang disorot.
Selama ini, pulau Borneo kerap hanya dijadikan latar cerita untuk dokumenter dan cerita drama.
“Karena memang kalau genre drama atau apa ada ya yang diangkat, tapi kalau yang mistis, adat istiadat itu mungkin jarang sekali yang diangkat ke layar lebar,” ujar Jo.
Saranjana: Kota Ghaib bercerita tentang sebuah band bernama Signifikan asal Jakarta yang sedang mengadakan tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Baca juga: Mengenal Kota Saranjana: Lokasi, Asal-usul Nama, dan Peta
Di tengah tur itu, Shita (Adinda Azani), sang vokalis, menghilang secara misterius.
Setelah mencari informasi, anggota band lainnya meyakini Sitha berada di Saranjana, sebuah kota yang dipercaya warga lokal sebagal kota ghaib yang modern dan maju.
Dalam waktu tujuh hari mereka pun harus melakukan petualangan yang penuh dengan kejadian horor dan mistis untuk masuk ke kota Saranjana dan membawa sang vokalis kembali.
Saranjana: Kota Ghaib rencananya akan tayang di bioskop pada 26 Oktober 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.