Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Review Film One and Only, Sengitnya Persaingan di Dunia Street Dance

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Weibo One and Only
Poster film One and Only yang tengah tayang di Indonesia.
|
Editor: Dian Maharani

KOMPAS.com - Setiap orang mungkin pernah memiliki mimpi. Namun, apakah mimpi tersebut tetap diperjuangkan atau ditinggal di tengah jalan menjadi persoalan yang berbeda. 

Malam itu, digelar kompetisi street dance (tari jalanan) yang bergengsi di Provinsi Zhejiang, China.

Riuh penonton terdengar semakin keras ketika dua tim yang bersaing, Dance Machine dan E-Mark, saling berhadapan di atas panggung. 

Di tengah pertandingan, terjadi kesalahan dalam formasi tim E-Mark yang membuat salah seorang penari bernama Kevin (Casper Chu) berinisatif "menyelamatkan" timnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Review Born to Fly, Pilot Uji Coba yang Belajar dari Kegagalan

Merasa bahwa hanya dirinyalah yang memiliki andil besar dalam kesuksesan E-Mark, Kevin berencana melakukan perubahan besar dalam tim tersebut.

Ia pun memberitahu sang pelatih, Ding Lei (Huang Bo), yang masih ingin mempertahankan E-Mark seperti semula. 

Sejak saat itu, Kevin tidak pernah membalas pesan singkat Pelatih Ding.

Bahkan ia juga menarik uang sewa aula tempat E-Mark berlatih sehingga Pelatih Ding harus mencari uang agar timnya masih bisa berlatih di aula itu.

Melihat Kevin yang tidak pernah datang berlatih bersama rekan setimnya di aula, Pelatih Ding berinisiatif mencari "pengganti" Kevin selama latihan.

Pilihannya jatuh ke Chen Shuo (Wang Yibo), penari yang sempat mengikuti audisi E-Mark, namun tereliminasi.

Pelatih Ding menawari Chen Shuo posisi "pengganti" dengan catatan ia tidak akan tampil di panggung. Walaupun menerima hal tersebut, Chen Shuo masih berharap suatu saat nanti ia jadi bagian tetap dari E-Mark. 

Proses latihan Chen Shuo bersama E-Mark pun dimulai. Chen Shuo dengan cepat mengambil hati rekan setimnya berkat sifatnya yang kooperatif, pekerja keras dan nrima, bertolak belakang dengan Kevin.

Baca juga: Sinopsis Born to Fly, Operasi Khusus Wang Yibo dan Pasukan Pilot Elit

Seluruh proses latihan berjalan dengan lancar hingga suatu hari Kevin datang menemui Pelatih Ding untuk menawari kesempatan bertanding di kejuaraan nasional, namun dengan syarat Chen Shuo harus berhenti dari E-Mark.

Pilihan tersebut tentu menyulitkan Pelatih Ding. Di satu sisi, bertanding di kejuaraan nasional merupakan impiannya. Di sisi lain, ia keburu mengagumi Chen Shuo yang berbakat.

Disutradarai oleh Da Peng, film One and Only cukup sukses di China.

Dilansir dari Reuters, Jumat (18/8/2023), One and Only memecahkan rekor sebagai film olahraga domestik dengan pendapatan tertinggi di China, menghasilkan lebih dari 850 juta yuan (sekitar Rp 1,2 triliun).

Selain di China, film ini juga ditayangkan di sejumlah negara, antara lain Singapura, Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Amerika Serikat.

Baca juga: Review Film Hidden Blade: Kisah Sosok Tak Bernama Saat Perang China-Jepang

One and Only menggunakan premis yang mudah ditebak akhirnya yaitu perjuangan seseorang yang bukan siapa-siapa menuju kesuksesan.

Alurnya ringan dan di beberapa bagian film dijelaskan istilah-istilah dalam dunia tari, antara lain locking dan waacking, sehingga bisa membantu penonton yang masih awam dengan dunia street dance.

Karakter Chen Shuo mudah mengambil hati penonton. Ia bekerja keras demi membayar utang keluarganya, namun di sisi lain ia juga masih memperjuangkan mimpinya sebagai penari meskipun bukan di panggung besar. 

Tampil di mana pun dan tidak ditonton pun bukan masalah bagi Chen Shuo asalkan ia tetap bisa menari. Gerakan headspin, misalnya, ia pelajari secara otodidak lewat video.

Sayangnya, awal mula kecintaan Chen Shuo sebagai penari dan latar belakang keluarganya sebaiknya bisa ditampilkan dalam sebuah adegan, bukan dari penjelasan Chen Shuo, agar lebih "mengena".

Selain Chen Shuo, karakter Pelatih Ding juga menarik perhatian. Ia bukan pelatih yang langsung terenyuh akan perjuangan Chen Shuo, keputusan yang ia ambil juga cukup logis.

Sebagai informasi, beberapa aktor yang memerankan penari di film ini bukanlah nama-nama asing dalam dunia street dance di China, utamanya dalam acara kompetisi bertajuk Street Dance of China yang telah tayang sejak tahun 2018. Alhasil, tarian yang ditampilkan di One and Only terlihat natural. 

Wang Yibo, misalnya, menjadi mentor dan juri di acara tersebut sejak musim ketiga pada tahun 2020. Ada pula peserta lainnya yang turut bermain dalam film ini, antara lain JR Taco, David, Kevin, dan Rochka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Reuters
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi