Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Seni dan Budaya Daerah Sering Diabaikan, Mandra: Kalau Sudah Diambil Negara Tetangga Baru Berisik

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DIAN REINIS KUMAMPUNG
Artis peran Mandra Naih saat ditemui di kediaman Rano Karno di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2019).
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com – Pelawak Mandra Naih menyorot soal produk seni dan kebudayaan daerah dari Indonesia yang sering diabaikan.

Dalam hal ini, Mandra yang merupakan seniman asal Jakarta meminta peran pemerintah dan lembaga terkait untuk lebih berperan aktif.

“Balik lagi, kembali ke masalah kesenian daerah, peran pemerintah juga harus hadir, andil, ada, karena kan di situ ada beberapa punya tugas, ada yang namanya di bidang kebudayaan, dinas kebudayaan itu punya peran serta untuk menghidupi kekayaan lokal, benar enggak?” tutur Mandra seperti dikutip dari kanal YouTube Baba Mandra, Senin (18/9/2023).

Baca juga: Kisah Mandra Ketar-ketir Usai Diminta Menghibur Ibu Tien Soeharto, Tiap Dua Hari Didatangi Tentara

Mandra yang memulai karier dari kesenian Topeng Betawi ini menyebutkan, kondisi saat ini sudah mencerminkan betapa banyaknya kesenian yang sudah terkikis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkikisnya produk kesenian dan kebudayaan ini lantaran tak ada lagi yang merawat, sekalipun ada yang merawat tetapi tak mendapatkan perhatian.

“Karena terus terang kalau tanpa bantuan itu juga bakal hilang gitu aja, kayak sekarang ini. Sekarang ini terus terang aja beberapa kesenian daerah sudah bisa dihitung jari, bahkan tinggal kenangan,” ucap Mandra.

Baca juga: Apesnya Mandra Dimaki Ibu-ibu gara-gara Jurusan Angkot

Mandra menekankan, bila sudah seperti ini, jangan kita menjadi gaduh tanpa arah saat ada pihak-pihak mengklaim kesenian dan kebudayaan milik Indonesia.

Karena, Mandra melihat, seringkali kita menjadi gaduh saat ada produk kesenian dan kebudayaan yang diklaim pihak lain atau negara lain, padahal sebelumnya kita sendiri enggan merawatnya.

Mandra pun menyayangkan dengan sikap orang-orang yang seringkali baru terlihat sibuk mengurus eksistensi produk kesenian dan kebudayaan daerah dari Indonesia setelah diklaim pihak luar.

Baca juga: Bertemu Lagi dengan Nunung, Mandra Panggil dengan Panggilan Sayang

“Terus terang saja, jangan nanti kesenian kita ini sudah diambil sama orang, negara tetangga baru berisik, karya kita dicomot sama orang baru sibuk, sok peduli, padahal mah bohong,” ucap Mandra.

“Katanya kita kaya akan budaya seni, kaya dari mana kalau enggak dirawat,” tambah Mandra.

Ada pun, beberapa kali produk kesenian dan kebudayaan Indonesia diklaim oleh pihak luar atau negara lain.

Baca juga: Cerita Mandra Pernah Marah Habis-habisan: Tapi Orang Semuanya Malah Ketawa

Contoh terbarunya adalah lagu “Halo Halo Bandung” karya komposer Ismail Marzuki yang dijiplak sebagai lagu Malaysia.

Lalu, ada pula lagu “Rasa Sayange” asal Maluku yang diciptakan Paulus Pea. Pada tahun 2007, lagu ini pernah digunakan untuk promosi pariwisata Malaysia yang bertajuk Malaysia Truly Asia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi