Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Deretan Film Horor yang Diangkat dari Utas di Media Sosial

Baca di App
Lihat Foto
Instagram Sewu Dino Movie
Film Sewu Dino akan ditayangkan pada 20 April 2023.
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak film horor Indonesia berawal dari kisah viral yang ditulis warganet di media sosial.

Beberapa kisah adaptasi itu di antaranya berhasil hingga bisa menembus box office dan menjadi film horor terlaris.

Berikut deretan film horor Indonesia yang diangkat dari thread atau sebuah utas di media sosial.

Baca juga: Film Horor Lampir Rilis Teaser Poster

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Tak Kasat Mata

Pada 2017, film horor bertajuk Keluarga Tak Kasat Mata rilis di bioskop.

Film yang disutradarai Hedy Suryawan itu berasal dari kisah nyata yang dibagikan seorang warganet bernama Genta melalui platform Kaskus.

Genta menulis kisah Keluarga Tak Kasat Mata yang berlokasi di Jalan Magelang, Yogyakarta.

Kisah tersebut kemudian viral hingga dijadikan buku dan diangkat ke film layar lebar.

Baca juga: Sinopsis Keluarga Tak Kasat Mata, Kisah Satu Keluarga yang Menghantui Karyawan

Dalam tulisannya, Genta menceritakan pengalamannya berinteraksi dengan makhluk halus selama bekerja di rumah yang kemudian dijadikan kantor.

Dua tahun bekerja di sana, Genta beberapa kali melihat benda bergerak dan mendengar suara aneh. Ada sekeluarga tak kasat mata yang ternyata menghuni rumah tersebut.


KKN di Desa Penari

Akun twitter @SimpleM81378523 sempat membuat heboh media sosial Twitter dengan mengangkat kisah KKN di Desa Penari.

Saat itu, SimpleMan membeberkan detail cerita mahasiswa KKN bernama Widya, Nur, Bima, dan Ayu di sebuah desa di Jawa Tengah.

Cerita tersebut nyata terjadi pada 2009 silam dan berujung dua orang mahasiswa meninggal dunia.

Baca juga: KKN di Desa Penari 2 Siap Tayang Lebaran 2024, Disutradarai Kimo Stamboel

MD Pictures kemudian tertarik dan mengadaptasi kisah itu ke layar lebar.

Film pertama KKN digarap oleh Awi Suryadi dan berhasil menjadi film horor terlaris sepanjang masa dengan capaian 12 juta penonton.

Kini, MD Pictures kembali menghadirkan KKN di Desa Penari 2 dengan sutradara Kimo Stamboel.

Baca juga: Sinopsis dan Daftar Pemain Film Di Ambang Kematian

Di Ambang Kematian

Film Di Ambang Kematian produksi MVP Pictures diangkat berdasarkan thread akun @jeropoint. Thread itu telah dilihat lebih dari 10 juta kali.

MVP kemudian mengadaptasinya menjadi film yang disutradarai Azhar Kinoi Lubis.

Naskah film ini ditulis oleh Erwanto Alphadullah, sesuai dengan visi dan kesaksian Jero (pemilik cerita).

Baca juga: Sewu Dino Sudah Ditonton Lebih dari 4,8 Juta Orang

Sewu Dino

Film Sewu Dino atau berarti “1.000 Hari” dalam bahasa Jawa juga diangkat dari thread SimpleMan yang viral pada 2019.

Cerita Sewu Dino mengangkat isu perang ilmu hitam (santet) antar keluarga.

Sewu Dino mengisahkan Sri (Mikha Tambayong) yang tergiur pekerjaan sebagai asisten rumah tangga dengan gaji Rp 10 juta rupiah per bulan.

Sri akhirnya menerima tawaran bekerja di keluarga Atmojo yang kaya raya.

Tugasnya tak mudah, yaitu merawat cucu Mbah Karso bernama Dela yang tengah kerasukan setan. Dela dikunci dengan santet seribu hari alias Sewu Dino.

Kejadian-kejadian mistis terus menghantui Sri, terutama ketika hari sudah mulai malam dan tugas memandikan Dela harus mereka lakukan.


Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul

Film Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul diangkat dari salah satu novel karya Kisah Tanah Jawa.

Penulis aslinya bernama Hao, yang juga memviralkan Kisah Tanah Jawa lewat Twitter.

Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul menceritakan sebuah kisah masa lalu di mana hubungan antara dunia manusia dan dunia gaib terbilang terjalin sangat erat.

Film produksi MD Entertainment tersebut disutradarai oleh Awi Suryadi dan kini sudah tayang di bioskop.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi