Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

4 Fakta Film Budi Pekerti Ditayangkan di Pembukaan Jakarta Film Week 2023

Baca di App
Lihat Foto
Rekata Studio
Teaser film Budi Pekerti.
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Festival film berskala Internasional, Jakarta Film Week (JFW) 2023 akan digelar pada 25 hingga 29 Oktober 2023 secara offline dan online.

Jakarta Film Week 2023 menayangkan 90 film yang terdiri dari film panjang dan film pendek.

Jakarta Film Week 2023 secara offline digelar di empat lokasi yakni CGV Grand Indonesia, Kineforum Taman Ismail Marzuki, Galeri Kaya Indonesia, dan Hotel Ashley Wahid Hasyim.

Sementara secara online, film-film yang masuk seleksi JFW 2023 akan tayang secara eksklusif di Vidio.com.

Film karya Wregas Bhanuteja berjudul Budi Pekerti akan ditayangkan pada 25 Oktober 2023 di CGV Grand Indonesia sebagai pembuka Jakarta Film Week 2023.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Alasan Film Budi Pekerti Jadi Film Pembuka di Jakarta Film Week 2023

Kompas.com merangkum fakta menarik di balik pemutaran Budi Pekerti di pembukaan JFW 2023.

1. Alasan Budi Pekerti jadi pembuka JFW 2023

Program manager JFW 2023, Novi Hanabi mengatakan, pemilihan Budi Pekerti sebagai pembuka karena dianggap mempersentasikan semangat JFW.

Dengan tema JFW 2023 “Evolve” yang menggambarkan pertumbuhan sinema Indonesia, film tersebut dianggap salah satu representasi dari pencapaian terkini di perfilman nasional.

Novi menambahkan, Budi Pekerti juga mengusung dialog tentang perempuan, dalam berhadapan dengan situasi sosial dan budaya di sekelilingnya.

“Memang orang-orang yang menjalankan JFW setiap tahunnya itu perempuan-perempuan, persentasenya cukup besar. Keresahan-keresahan beberapa perempuan di festival ini, keresahan-keresahan kami, itu terjawab di beberapa film yang ada, termasuk Budi Pekerti ini,” ucap Novi, di konferensi pers JFW 2023, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Film Budi Pekerti Jadi Pembuka Jakarta Film Week 2023

2. Antusias melihat respons audiens di Indonesia menonton Budi Pekerti

Wregas Bhanuteja sangat antusias film Budi Pekerti bisa menemui penonton film di Tanah Air.

Mengingat isu yang diangkat film Budi Pekerti sangat dekat dengan masyarakat dan dibuktikan mendapat respons hangat penonton global.

“Rasa kedekatan, pasti akan dirasakan oleh penonton Indonesia, terutama mengenai keluarga, viralitas dan media sosial yang sangat erat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia,” ucap Wregas.

3. Respons positif  di Toronto International Film Festival 2023

Sebelumnya, Budi Pekerti telah sukses menggelar penayangan perdana dunia di Toronto International Film Festival.

Film persembahan Rekata Studio dan Kaninga Pictures ini mendapat apresiasi luar biasa dari para penonton salah satu festival terbesar di Amerika tersebut.

Menurut Wregas, kisah guru bimbingan konseling bernama Prani, yang diperankan oleh Sha Ine Febriyanti ini punya kedekatan emosional dengan penonton Toronto International Film Festival.

Baca juga: Film Budi Pekerti Dapat Apresiasi dari Penonton Toronto International Film Festival 2023

"Respons yang tidak saya duga adalah bahwa ternyata banyak penonton yang entah benar-benar seorang guru atau punya latar keluarga guru,” ucap Wregas.

“Jadi, mereka merasa terharu dan tersentuh karena kisah Bu Prani di film itu dekat atau mirip dengan salah satu orang yang mereka kenal, semisal teman atau ibu. Film ini mengingatkan mereka pada sosok-sosok itu dan sangat dekat dengan kehidupan mereka," lanjut Wregas.

4. Bagikan emosi dan kreativitas di film Budi Pekerti

Wregas mengatakan, para pemeran Budi Pekerti seperti Sha Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Dwi Sasono, dan Prily Latuconsina menangis saat pertama kali menonton filmnya di Toronto International Film Festival.

Baca juga: Dwi Sasono dan Sha Ine Febriyanti Bagikan Cerita di Balik Pembuatan Film Budi Pekerti

Oleh karena itu, para pemeran dan tim produksi Budi Pekerti sudah tidak sabar membagikan seluruh emosi dan kreativitas di film tersebut kepada semua orang. Salah satunya lewat Jakarta Film Week 2023.

"Karena kalau penonton di Toronto saja semua relate dengan cerita tentang media sosial, viral, dan pendapat warganet di film tersebut, maka bagaimana dengan masyarakat Indonesia yang latar belakangnya film memang sungguhan di sini dan akrab dengan itu semua," ucap Wregas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi