Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Respons Tompi Usai Klinik Barunya Didemo Warga

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Musisi Tompi saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Senin (20/3/2023).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Klinik baru dokter Tompi yang berlokasi di daerah Bintaro, Tangerang Selatan didemo oleh warga sekitar pada Senin (25/9/2023). 

Demo warga itu disebut terjadi karena dipicu soal komersialisasi area parkir serta soal serapan tenaga kerja warga sekitar.

"Pada dasarnya sah-sah aja orang mengemukakan pendapat, ada yang protes, tapi intinya kita tidak mungkin membangun sesuatu enggak ada izin," kata Tompi dikutip dari YouTube Intens Investigasi.

"Bahwa ternyata di depan situ ada area dibeton, ada izin dari Dinas Pengairan dulu, bukan saya yang bangun," imbuhnya.

Baca juga: Tampil di Pembukaan Galeri Indonesia Kaya, Tompi Teringat Duetnya dengan Glenn Fredly 10 Tahun Lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia tidak keberatan seandainya bagian yang sudah dibeton itu akan dibongkar lagi dan dikembalikan peruntukkannya seperti semula.

Hanya saja Tompi ingin menegaskan, bukan dirinya yang menutup saluran sungai di sana.

"Kita prinsipnya ngikutin aturan, kalau mau dikembalikan fungsinya. Yang pasti bukan saya yang bikin jalanan didepan," ujar Tompi.

"Kalau misal mau dibuka jadi kali bolong lagi, silakan aja. Tapi misal keberatan itu dipakai sama kita, dijadiin apapun lah, ikut aja aturan pemerintah, saya enggak mau pusing," sambungnya.

Sementara itu, mengenai protes warga tentang kurangnya warga sekitar yang dipekerjakan di klinik baru itu, Tompi memiliki penjelasan.

Baca juga: Tolak Promosi Singel Baru, Tompi: Tujuannya Bukan Duit

"Intinya semua ada SOP-nya, siapapun saya tekankan, boleh masukin lamaran, selanjutnya kita akan seleksi, kita yang pilih, kita yang atur, ini kan klinik," tutur Tompi.

"OB kita ajarin cara angkat orang kalau tiba-tiba ada yang pingsan. Ilmu pengetahuan dasarnya enggak cuma nyapu, ngepel, itu penting juga, kita ajarin," jelasnya.

Tompi membantah tak merekrut karyawan dari warga setempat. Menurut pengakuannya, sudah ada beberapa karyawan yang merupakan orang asli Tangerang Selatan.

"Kalau pekerja ada beberapa orang-orang Tangerang Selatan yang kerja. Itu yang saya maksud, yang kerja enggak harus orang yang mereka kenal kan? Mereka enggak kenal semua orang juga," ucap Tompi.

"Beberapa dokter saya asli orang sini, kalau masalah serapan udah ada kok orang-orang lokal yang kebetulan udah masuk duluan," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, untuk security, dia sudah mengambil dari penyalur resmi, di mana mereka yang menjadi security juga sudah terdaftar di kepolisian.

"Kalau mau terlibat, ikut aturan, jangan ngatur. Sekali lagi, kalau ada yang mau kerja, ini kan terbuka, tapi bukan ngatur," kata Tompi.

Sayangnya, saat bertemu dan berdialog dengan warga, mereka memberikan respons keras.

"Waktu hearing session sama saya, mereka malah bilang 'udah enggak usah kerja, kita enggak butuh pekerjaan,' ngomongnya malah begitu," kata Tompi.

"Saya sih terserah, kalau mereka enggak butuh, tapi masyarakat sekitar masih butuh, kita open banget. Saya enggak ada masalah, saya enggak mau menanam kebencian, enggak mau nyari permusuhan, kita maunya baik-baik," tegasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi