Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Heboh Food Vlogger Review Buruk Makanan, Anne Avantie: Solusinya Apa? Jangan Dikit-dikit Posting

Baca di App
Lihat Foto
YouTube Helmy Yahya Bicara.
Anne Avantie bicara soal dirinya yang sosoknya dibuatkan boneka Barbie di acara Helmy Yahya.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Perancang busana yang juga terjun ke bisnis kuliner, Anne Avantie menyayangkan banyaknya orang menulis atau membuat konten review makanan tanpa berpikir panjang mengenai dampak dari ulasan buruk yang dibuat.

Merasakan sendiri beratnya membangun bisnis kuliner, Anne Avantie mengkritisi konten review makanan yang memberikan penilaian buruk tanpa menegur pemiliknya langsung.

"Saya sendiri sebagai orang yang bergerak di bidang kuliner, enggak mudah loh (bisnis kuliner), lebih mudah bikin kebaya," kata Anne dikutip dari YouTube Helmy Yahya Bicara.

"Kalau mau menegur, empat mata atau empat telinga, katakan. Ada supervisor, manajer, pemiliknya, lalu solusinya apa? Jangan sedikit-sedikit kamu posting, mesake sing dodolan (kasihan yang jualan), mati mereka," lanjutnya.Baca juga: Anne Avantie Syok Karya Lamanya Viral di TikTok gara-gara Gucci Challenge

Bukan berarti Anne mengatakan hal ini karena tak mau dikritik. Menurutnya orang tetap perlu menerima kritikan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya saja ada banyak cara untuk menyampaikan kritik tanpa perlu mempublikasikannya dan dibuat konten yang bisa merugikan pemilik usaha.

"Banyak orang terbunuh hajat hidupnya karena mungkin terlalu bebasnya media sosial ini tidak terkendali. Jari yang apa-apa itu diposting, posting dulu, mikir belakangan," ujar Anne.

"Bukan tidak boleh menegur, menegur itu harus karena kita butuh teguran untuk instrospeksi, tapi ada caranya," lanjutnya.

Baca juga: Kritik Cara Food Vlogger Codeblu Review Makanan di Warung Nyak Kopsah, Farida Nurhan Disentil soal Masa Lalu

Anne menyayangkan adanya review buruk karena melihat beberapa orang yang usahanya gulung tikar setelah mendapat ulasan buruk.

Padahal dari usaha itu bisa saja menjadi modal terakhir seseorang, atau menjadi pengharapan hidup beberapa keluarga yang bekerja di sana.

"Saya melihatnya begini, hajat hidup banyak orang yang sedang berjuang ini kok harus dibunuh, dimatikan oleh tangan-tangan, jari-jari yang tidak bertanggung jawab," ujar Anne.

"Tidak semua orang yang punya usaha itu punya modal ganda loh," ucapnya. 

Menurut Anne, tak ada salahnya memberitahu pemilik usaha tentang kritikan atas kekurangan yang dirasakan tanpa harus mendahulukan membuat konten.

"Ditunjukin warungnya di mana, atau rumah makannya di mana, itu kan sama juga kamu membunuh. Apa sih untungnya? " kata Anne.

"Hidup kok kemana-mana revia, review, kalau kamu enggak suka enggak usah kembali, selesai, se-simple itu, apakah harus membunuh karakter banyak orang, hajat hidup?" tutur Anne.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi