JAKARTA, KOMPAS.com- Penyanyi Dewi Gita cerita pernah sebulan dirawat di rumah sakit setelah paru-parunya diserang virus mematikan karena menjalani pola hidup terlalu sehat tapi kurang istirahat.
Itu terjadi di tahun 2016, di mana separuh tubuh Dewi Gita tiba-tiba saja tidak bisa digerakkan.
Awalnya Dewi Gita berpikir dirinya terkena stroke atau jantung.
"Di aku bener-bener enggak ada warning, badan sehat, tiba-tiba satu malam, blek, sebelah enggak bisa gerak," kata Dewi Gita dikutip dari YouTube Ngobrol Asix.
"Aku pikir stroke atau gangguan jantung karena aku ada gerd. Ke rumah sakit, ambulans, bener-bener enggak bisa gerak," lanjutnya.
Baca juga: Tahu Armand Maulana Berselingkuh, Dewi Gita: Aku Menyalahkan Diriku
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, akhirnya diketahui bagian paru-paru Dewi Gita diserang virus mematikan.
"Observasi dua minggu akhirnya ketahuan ada virus," tutur Dewi.
"(Tipe) virusnya makan di paru-paru, jantung atau otak. Alhamdulillah aku di paru-paru, (karena) kalau udah ke jantung, otak, udah mati," imbuhnya.
Dari dokter, Dewi Gita mengetahui penyebab tubuhnya tiba-tiba saja diserang virus mematikan.
Baca juga: Respons Dewi Gita Saat Tahu Lagu yang Diberikan Armand Maulana Terinspirasi Wanita Lain
"Aku sempat hidup yang terlalu bersih, terlalu sehat, enggak makan daging, cuma buah dan sayuran dari remaja," ucap Dewi.
"Terus aku olahraga kan freak, sit up aja bisa 300x3," imbuhnya.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan menjalani gaya hidup sehat, tapi harus diimbangi dengan waktu istirahat yang cukup.
"Makanan bersih itu harus, tapi pola hidup kita juga harus seimbang. Di situ aku kerja bagai kuda, kurang tidur," ujar Dewi.
"Jadi memang tidur cukup, makanan bagus, itu yang harus seimbang. Aku olahraga terlalu berat, makanan terlalu diet, tidur enggak ada," jelasnya.
Karena itu, dokter kemudian berpesan agar Dewi Gita juga mulai mengonsumsi protein, tidak hanya sayur dan buah.
"Dokter udah kasih warning ke aku, harus makan daging, karena aku awalnya zero protein," tutur Dewi.
"Kan badan butuh banget protein, virus itu takutnya sama protein," sambungnya.