KOMPAS.com- U2 mengubah lirik lagu hit mereka "Pride (In the Name of Love)" untuk menghormati ratusan korban yang tewas dalam serangan di sebuah festival musik yang dipimpin oleh kelompok militan Hamas.
Pada hari Minggu (8/10/2023), dalam pertunjukan terbaru band rock asal Irlandia ini di Sphere, Las Vegas, Bono, mendedikasikan lagu itu untuk mereka yang meninggal di festival musik Supernova Sukott di Israel.
"Kami bernyanyi untuk mereka. Orang-orang kami, orang-orang seperti kami, orang-orang musik," kata Bono kepada penonton.
Bono kemudian menyampaikan melalui lagu mereka ini, mereka akan selalu menentang kekerasan.
Baca juga: Mengejutkan, U2 Debut Lagu Baru di Acara Pop-up Las Vegas
"Mengingat apa yang terjadi di Israel dan Gaza, sebuah lagu tentang anti-kekerasan tampak agak konyol, bahkan menggelikan, namun doa-doa kami selalu untuk perdamaian dan anti-kekerasan," ucap Bono.
"Tapi hati dan kemarahan kami, Anda tahu ke mana arahnya. Jadi bernyanyilah bersama kami... dan anak-anak cantik di festival musik itu," sambungnya.
Alih-alih merujuk pada kematian Martin Luther King Jr seperti yang dilakukan pada lagu aslinya, Bono mengganti bait pertama lagu tersebut.
//Pagi-pagi sekali/ 7 Oktober/ matahari terbit di langit padang pasir/Bintang-bintang Daud/ mereka mengambil nyawamu tapi mereka tidak bisa mengambil kebanggaanmu//
U2 bergabung dengan selebriti lainnya, termasuk Madonna dan Natalie Portman, dalam memberikan reaksi terhadap konflik mematikan tersebut.
Baca juga: Tak Biasa, U2 Izinkan Putri Ariani Nyanyikan Lagu Mereka, Simon Cowell: Mereka Melihat Audisinya
Madonna mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Instagram, menambahkan bahwa "konflik tidak akan pernah bisa diselesaikan dengan kekerasan".
Bintang Wonder Woman, Gal Gadot, yang menjalani wajib militer selama dua tahun di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebelum memulai kariernya di Hollywood, juga membagikan beberapa unggahan di media sosial untuk mendukung Israel.
Sejauh ini, lebih dari 260 jenazah telah ditemukan dari lokasi festival musik Supernova, dan jumlahnya masih akan terus bertambah.
Festival Supernova diselenggarakan di padang pasir di Israel selatan bertepatan dengan festival Yahudi, Sukkot.
"Waktunya telah tiba ketika seluruh keluarga akan berkumpul kembali. Dan betapa menyenangkannya acara ini!" tulis penyelenggara di media sosial sebelum acara dimulai.
Hanya beberapa jam kemudian, halaman media sosial mereka itu dibanjiri oleh orang-orang yang putus asa yang berusaha mencari orang-orang yang mereka cintai, setelah militan Palestina menyerbu festival tersebut dan melepaskan tembakan sebagai bagian dari serangan besar-besaran terhadap Israel.
Seorang pengunjung festival, Ortel, mengatakan bahwa tanda pertama bahwa ada sesuatu yang tidak beres adalah ketika sirene berbunyi sekitar waktu subuh, memperingatkan akan adanya roket. Saksi mata mengatakan bahwa roket-roket tersebut dengan cepat diikuti oleh suara tembakan.
Sedikitnya 900 orang telah terbunuh di Israel, demikian laporan media lokal, sementara hampir 700 orang terbunuh di Gaza, dan ribuan lainnya terluka.
Militan Palestina mengaku menahan lebih dari 130 sandera sipil.
Abu Obeida, juru bicara sayap militer Hamas, mengatakan bahwa setiap bom Israel yang menghantam Gaza "tanpa peringatan sebelumnya" akan diikuti dengan "eksekusi salah satu sandera warga sipil yang kami tawan".
Sedikitnya 10 warga negara Inggris dilaporkan meninggal dunia atau hilang di Israel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.