JAKARTA, KOMPAS.com - Kreator konten asal Indonesia, Tamara Dai meminta maaf usai membuat konten video cosplay di TikTok tentang film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Dokumenter yang ditayangkan di Netflix itu tengah menjadi buah bibir masyarakat karena membuka kembali kasus kopi sianida yang disebut telah menewaskan Wayan Mirna Salihin.
Baca juga: 5 Fakta The Hateful Eight, Film yang Disebut Pernah Ditonton Jessica Wongso
"Di sini aku Tamara Dai, meminta maaf karena udah bikin gaduh dan membuat orang beropini baik dan tidak baik. Dalam pembuatan konten Ice Cold pure tidak ada sama sekali rasa tidak menghargai korban maupun keluarga korban," tulis Tamara Dai di akun Instagram @tamaradai, Rabu (11/10/2023).
Tamara Dai menirukan busana dari sejumlah tokoh yang ada di film dokumenter tersebut.
Mulai dari Otto Hasibuan (pengacara Jessica), Edi Darmawan Salihin (ayah Mirna), hingga Jessica Wongso.
Video itu pun menuai pro dan kontra.
Tamara mengatakan, ia memang kerap membuat konten dari sumber film yang sedang trending di Netflfix.
Film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso saat ini memang masuk Top 10 tontonan di Netflix sejak tayang 28 September 2023 lalu.
Jessica Kumala Wongso saat ini sudah menjalani 7 tahun masa hukuman atas tuduhan meracuni Mirna sahabatnya sendiri dengan kopi sianida.
Baca juga: Reaksi Jessica Wongso Usai Film Dokumenter Kasus Sianida di Netflix Viral
"Kalau kalian ngikutin konten aku, memang aku selalu bikin yang trending di Netflix. ICE COLD is really a hot topic dan aku lihat sangat banyak kok creator lain yang ngebahas "ICE COLD"" lanjut Tamara.
Ia mengaku tidak ada niat untuk menjadikan konten "Ice Cold" sebagai lelucon.
Baca juga: Kreator dan Pemain Gadis Kretek Hadiri Busan International Film Festival 2023
"Di mana di konten ini pun saya tidak memerankan Almarhum Mirna, saya tidak mengeluarkan opini berpihak ke mana, saya tidak mengiring opini," tulisnya.
Ia menegaskan hanya membuat konten tentang busana seperti yang sering ia lakukan pada konten sebelumnya.
Dari masalah ini Tamara mengaku mendapat pelajaran bahwa ia tidak bisa membuat semua konten walaupun ada permintaan dari followers.