Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pesan Ivan Nestorman untuk Musisi Muda Indonesia Timur

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/VINCENTIUS MARIO
Musisi Neo Tradisi asal Nusa Tenggara Timur, Ivan Nestorman, saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).
|
Editor: Dian Maharani

JAKARTA, KOMPAS.com - Musisi Neo Tradisi asal Nusa Tenggara Timur, Ivan Nestorman bicara soal kebangkitan musik Indonesia Timur saat ini.

Ivan melihat musik dari Timur mulai diterima, bahkan sudah hadir di berbagai panggung nasional dan acara pemerintahan.

Hal itu tidak terlepas dari kemajuan era digital saat ini.

Baca juga: Ivan Nestorman Cerita di Balik Lagu Mogi, Terinspirasi dari Sang Istri

"Itulah awal dari kebangkitan digital saat ini. YouTube ada di mana-mana, pengguna YouTube banyak. Dengan adanya media ini, orang bisa mem-broadcast diri mereka dari ruang tidur mereka. Dia buat musik bisa heboh di mana-mana," kata Ivan Nestorman saat ditemui di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (11/10/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ternyata ini membuka peluang, ternyata musik kita di Timur, itu bagus-bagus," lanjutnya.

Ivan berpendapat, musisi muda Indonesia Timur saat ini boleh berkarya bebas dengan genre apa pun.

Baca juga: Ivan Nestorman Bujuk Andmesh Kamaleng agar Ciptakan Lagu Berbahasa Daerah

Namun, jangan lupa untuk memperkenalkan budaya asal lewat lirik, musik hingga visi dalam karya.

"Saya berpesan, untuk bahan pembelajaran boleh kita bawa hip hop, raggae, jazz, tapi selalu jangan lupa menggali lebih dalam musik kita sendiri. Karena itu DNA kita," ucap Ivan.

"Sebab, kalau kita hanya menggali musik modern itu, kita hanya sampai pada tahap kreatif, tapi kita tidak sampai pada tahap mencari identitas," lanjutnya.

Menurut Ivan, identitas dalam karya adalah salah satu hal penting yang harus ada dalam karya musisi Timur.

"Identitas ini kastanya lebih tinggi dari sekadar kreasi," ucap Ivan.

Ivan juga menyinggung keberpihakan pemerintah untuk melihat karya musik daerah sebagai sebuah peluang besar.

"Saya enggak tahu apakah dananya kurang atau keberpihakan terhadap itu kurang. Itu menyedihkan. Mereka tidak melihat kesenian itu sebagai komoditi yang kuat. Mungkin mindset-nya lebih jadi politisi," tutup Ivan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi