KOMPAS.com- Sempat menuai pro kontra, film dokumenter mendiang Sulli, idol Kpop dari grup asuhan SM Entertainment f(x) tayang untuk pertama kali di Busan International Film Festival (BIFF) ke-28.
Film ini diperkenalkan dalam acara Documentary Showcase bagian Wide Angle.
Sutradara Jung Yoon-Suk, selama GV (percakapan dengan penonton), merefleksikan kenangannya tentang Sulli.
"Sulli adalah pendengar yang baik. Dia sangat pandai mendengar orang lain dan berusaha keras untuk memahami sudut pandang saya," ujarnya.
Baca juga: Mengenang Satu Tahun Kepergian Sulli...
"Saat itulah saya menyadari bahwa dia berbeda dari apa yang digambarkan oleh media. Orang yang bekerja dengan saya adalah Choi Jinri yang sebenarnya," tambahnya.
Dalam kenangannya, Sulli adalah sosok yang baik hati dan memiliki karakter yang berbeda dengan gambaran publik selama ini.
"Dia adalah orang yang baik hati dan penuh perhatian yang benar-benar menerima pemikiran orang lain," ucap Jung Yoon Suk.
"Sungguh mengejutkan saat mengetahui bahwa citra publiknya sama sekali berbeda dengan kepribadian aslinya," imbuhnya.
Dear Jinri merekam momen-momen terakhir mendiang penyanyi-aktris yang memiliki nama asli Choi Jinri itu.
Baca juga: Hasil Otopsi Jenazah Sulli Tak Ada Keganjilan, Polisi Tutup Kasusnya?
Film dokumenter ini menyajikan berbagai aspek kehidupan sehari-hari Sulli, pemikiran dan keprihatinannya melalui wawancara.
Dear Jinri awalnya direncanakan sebagai bagian dari serial Persona: Sulli, tapi produksi Dear Jinri terpaksa dihentikan ketika Sulli meninggal dunia.
Persona: Sulli terdiri dari dua film pendek yang dibintangi oleh Sulli, yaitu film pendek 4: Clean Island dan film dokumenter Dear Jinri.
Sulli mengawali karier di dunia hiburan sejak kecil dan meraih popularitas sebagai idol Kpop f(x).
Dia juga membintangi sejumlah judul film seperti The Pirates and Fashion King yang dirilis tahun 2014.
Sebelum meninggal dunia, Sulli menjadi target cyberbullying yang berkelanjutan, menerima kritik atas hubungannya dengan rapper Dynamic Duo, Choiza, penampilannya, dan pilihan pakaiannya.
Terlepas dari semua itu, ia menjadi advokat feminis yang vokal di media sosial.
Menunjukkan dukungannya pada Comfort Women Day, yang diperingati untuk mengenang para wanita yang dipaksa menjadi budak seks oleh militer Jepang selama perang dunia kedua, gerakan tanpa bra dan tujuan-tujuan penting lainnya yang memperjuangkan hak-hak wanita di Korea.
Sayangnya, film dokumenter Jung tidak mencakup semua informasi ini, dengan asumsi bahwa penonton telah memiliki pemahaman yang lengkap tentang siapa Sulli, kontroversi dan skandal yang membuatnya terlibat, serta tekanan yang tak terkatakan dari industri musik Korea dan basis penggemar yang pada akhirnya menghujaninya dengan kritik.
Sulli meninggal dunia di kediamannya pada 14 Oktober 2019.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.