KOMPAS.com - Kondisi aktor asal Amerika Serikat Bruce Willis (68) memburuk sejak didiagnosis demensia frontotemporal (FTD) pada awal tahun 2023.
Hal itu diungkapkan sutradara Glenn Gordon Caron, yang mengunjungi Willis secara rutin.
Caron merupakan sutradara Moonlighting, serial televisi yang melambungkan nama Bruce Willis.
Glenn Gordon Caron mengatakan diagnonis FTD pada Bruce Willis benar-benar mengejutkan baginya.
"Jika Anda pernah menghabiskan waktu dengan Bruce Willis, tidak ada orang yang lebih menikmati kebahagiaan dalam hidup seperti dia," tutur Caron.
Baca juga: Sinopsis Film Trauma Center, Upaya Bruce Willis Selamatkan Saksi Kunci
"Dia sangat mencintai hidup, bahagia setiap bangun pagi dan berusaha menikmati kehidupan sebaik mungkin," lanjut sutradara tersebut.
Menurut Caron, FTD membuat Willis tidak bisa berkomunikasi, seperti melihat kehidupan dari balik pintu.
Meskipun demikian Caron yakin Willis masih mengenalinya pada menit pertama sampai ketiga setiap dia berkunjung.
"Dia tidak bisa dibilang berbicara. Bruce yang dulu sangat haus membaca, namun dia tidak ingin orang tahu tentang itu. Sekarang dia tidak membaca. Seluruh kemampuan bahasanya sudah tidak ada. Namun dia tetap Bruce Willis," tutur Caron.
Baca juga: Sinopsis Film Marauders yang Dibintangi Bruce Willis dan Dave Bautista
"Ketika bersama dia, Anda akan tahu bahwa dia masih Bruce Willis dan Anda bersyukur dia masih ada. Namun keceriaannya sudah hilang," lanjut Glenn Gordon Caron.
Bruce Willis kini diurus istrinya, Emma Heming Willis, yang telah memberinya tiga anak.
Bulan lalu, Emma Heming muncul di acara Today dan bercerita bahwa dia tidak yakin apakah suaminya sadar akan kondisi kesehatannya.
"Sulit bagi orang yang didiagnosis. Ini juga sulit bagi keluarga. Dan itu tidak berbeda bagi Bruce, atau saya sendiri, atau anak perempuan kami. Ketika mereka mengatakan bahwa ini adalah penyakit keluarga, itu memang benar," kata Emma Heming Willis.
Baca juga: Istri Bruce Willis Akui Sempat Takut Ketika Suaminya Didiagnosis Demensia
Demensia frontotemporal mengancam fungsi lobus frontal dan temporal otak.
Menyusutnya area ini dapat menyebabkan masalah bicara, masalah emosional, dan perubahan kepribadian.
Gejala lain bisa berupa hilangnya keterampilan motorik termasuk masalah berjalan, menelan, atau kejang otot.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.