JAKARTA, KOMPAS.com - Killers of the Flower Moon menjadi karya terbaru dari sutradara kondang Martin Scorsese.
Di usianya yang sudah tak muda lagi, Scorsese tetap berupaya memberikan pengalaman menonton imersif lewat Killers of the Flower Moon.
Film yang diadaptasi dari karya non-fiksi David Grann ini memiliki banyak cerita menarik di balik penggarapannya.
Baca juga: Martin Scorsese: Profil Lengkap, Penghargaan, hingga Daftar Film
Selain bertindak sebagai sutradara, Scorsese juga menjadi penulis bersama Eric Roth dan David Grann.
Berikut rangkuman 5 cerita Martin Scorsese di balik Killers of the Flower Moon.
1. Perombakan skenario
Martin Scorsese menulis ulang naskah skenario Killers of the Flower Moon.
Narasi awal yang memusatkan cerita pada Kepala Investigasi FBI dianggap kurang pas dengan keprihatinan Suku Osage.
"Setelah titik tertentu, saya menyadari bahwa saya sedang membuat film tentang semua orang kulit putih. Artinya saya melakukan pendekatan dari luar ke dalam, yang membuat saya justru prihatin," katanya beberapa waktu lalu.
Martin Scorsese akhirnya merombak seluruh naskah skenario Killers of the Flower Moon untuk mengubah perspektif ceritanya.
Baca juga: Martin Scorsese Jelaskan Alasan Killers of the Flower Moon Harus Tayang di Bioskop
2. Memilih Lily Gladstone
Tak seperti biasanya, Martin Scorsese memilih seorang pemain untuk terlibat dalam filmnya lewat satu kali pertemuan Zoom.
Hal itu dilakukan saat memilih Lily Gladstone untuk peran Mollie di film Killers of the Flower Moon.
Lily Gladstone yang hampir putus asa meneruskan kariernya sebagai aktor bahkan hendak alih profesi.
Namun di saat-saat terakhir, undangan pertemuan Zoom dari Martin Scorsese datang.
3. Durasi panjang
Killers of the Flower Moon termasuk sebagai salah satu film dengan durasi panjang yang mencapai 3,5 jam.
Namun Martin Scorsese memiliki pembelaan terhadap durasi panjang yang kerap diprotes oleh penonton.
"Orang-orang bilang filmnya terlalu panjang. Ayolah. Kalian bisa duduk di depan TV dan menonton sesuatu untuk lima jam," kata Scorsese.
Pria berusia 80 tahun itu bahkan menyebut Avatar: The Way of Water dan Oppenheimer yang berdurasi panjang tetap ditonton oleh banyak orang.
Martin Scorsese percaya dengan pengalaman imersif yang disuguhkan di bioskop lewat Killers of the Flower Moon tak dapat digantikan lewat layar kaca.
Baca juga: Film Killers of the Flower Moon Cetak Rekor di Awal Penayangannya
4. Adegan kekerasan
Hampir di semua filmnya, Martin Scorsese selalu menampilkan adegan kekerasan.
Killers of the Flower Moon juga bukan menjadi pengecualian.
Pria kelahiran New York ini merasa adegan kekerasan wajib dihadirkan dalam film Killers of the Flower Moon.
"Saya rasa akan sangat aneh jika tragedi sebenarnya tak ditampilkan di layar," kata Scorsese.
Demi menghormati tragedi pembunuhan puluhan Suku Osage, Martin Scorsese tetap menampilkan adegan kejam dan mengerikan dari kejadian nyatanya.
5. Tak perlu jadi box office
Biaya produksi film Killers of the Flower Moon yang mencapai 200 juta dolar AS akhirnya ditanggung oleh Apple.
Dengan demikian, Killers of the Flower Moon akan menjadi konten eksklusif Apple TV setelah tayang terbatas di bioskop.
Martin Scorsese mengatakan karya teranyarnya memang harus tayang di bioskop meski tak bisa menjadi sebuah film box office.
"Killers of the Flower Moon juga akan tayang di bioskop. Tapi apakah kami ingin film ini menjadi box office? Tidak. Kami hanya ingin membuat film tapi kami tahu film ini harus ada di bioskop," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.