JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Hitmaker Studios bersiap merilis film horor Panggonan Wingit karya Guntur Soeharjanto.
Film ini akan dirilis di bioskop pada 30 November 2023.
Film Panggonan Wingit dibintangi oleh Luna Maya, Christian Sugiono, Bianca Hello, Egi Fedly, Budi Ros, Nesya Chandria, Oce Permatasari, Rafael Adwel, dan Hami Diah.
Baca juga: Dalami Karakter di Film Panggonan Wingit, Luna Maya Ingat Masa Merasa Hampa
Ada beberapa cerita menarik menjelang penayangan film Panggonan Wingit.
Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.
1. Luna Maya dan Christian Sugiono kembali dipertemukanLuna Maya dan Christian Sugiono kembali dipertemukan dalam film horor Panggonan Wingit.
Ini adalah kali ketiga Luna Maya dan Christian Sugiono disatukan dalam film horor. Sebelum film Panggonan Wingit, keduanya sempat disatukan di film Sabrina dan Rumah Kentang.
Baca juga: Luna Maya Belajar Berdialog Pakai Bahasa Indonesia Baku di Film Panggonan Wingit
Dalam film Panggonan Wingit, Luna Maya diceritakan sebagai Raina, seorang perempuan berani yang mendapat warisan hotel dari sang ayah di Semarang. Sementara, Christian Sugiono diceritakan sebagai Ardo, mantan pacar Raina yang bekerja sebagai wartawan yang tengah melakukan investigasi pembunuhan di hotel.
2. Comeback-nya Christian Sugiono main filmTak hanya kembali adu peran dengan Luna Maya, bagi Christian Sugiono, ini adalah momen comeback-nya main film setelah kurang lebih tiga tahun vakum.
Christian mengatakan, setelah lama tak berakting, ia pilah-pilih dalam main film. Christian akhirnya mau ambil tawaran main film Panggonan Wingit karena kenal baik dengan produsernya, Rocky Soraya, dan lawan mainnya, Luna Maya.
Selain itu, cerita di film Panggonan Wingit ini menurut Christian sangat menarik. Ia juga percaya bahwa film Panggonan Wingit ini akan diproduksi dengan sangat baik.
Baca juga: Christian Sugiono Ungkap Tantangan Saat Syuting Film Panggonan Wingit
“Nah Hitmaker sangat all in. Setnya dibikin mantap, teknisnya juga aman. Kadang- kadang kalau pemain harus pakai sling atau apa segala macam, keamanannya harus terjamin,” ucap Christian.
“Jadi itu salah satu pertimbangan utama aku, selain cerita, lawan main, dan lain lain, bahwa memang produksi ini harus digarap dengan serius karena kalau enggak horornya, jadi maaf ya, murahan,” lanjut Christian.
Christian Sugiono memerankan karakter wartawan di era 1980-an di film Panggonan Wingit ini.
Christian melakukan riset dan diskusi dengan akting coach untuk belajar bagaimana cara kerja wartawan tahun 1980-an. Salah satunya, belajar tentang gaya bicara wartawan ke pihak kepolisian.
Selain itu, Tian juga melatih diri untuk mendengarkan informasi narasumber sambil mencatatnya di buku catatan.
Baca juga: Christian Sugiono Jadi Wartawan di Film Panggonan Wingit
“Kita belajar dialog sekalian penguatan terutama gimana jadi wartawan, gimana wawancara polisi, gimana wartawan membahas sebuah kasus atau cara penyampaiannya beda,” ujar Christian.
“Gimana ketika gerakan gestur ini 1980 belum ada handphone. Jadi semua dicatat di notebook gimana kita mendengar sambil nulis. Itu yang kita latih,” lanjut Christian.
4. Dialog pakai bahasa Indonesia yang bakuSementara, Luna Maya mengatakan, dengan latar waktu yang digunakan film Panggonan tahun 1980-an maka para pemain harus menggunakan dialog bahasa Indonesia yang baku.
Luna pun jadi belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar lewat film Panggonan Wingit ini.
“Aku justru sangat suka ada timeline cerita yang mundur dibanding masa sekarang justru aku lebih suka. Buat aku kayaknya bahasanya lebih indah lebih benar,” kata Luna Maya.
Baca juga: Sinopsis Panggonan Wingit, Misteri Sebuah Tempat Angker
“Jadi membuat kita disiplin juga terus secara pelafalan, pengucapan. Aku rasa jadi belajar bahasa Indonesia yang baik dan benar itu seperti apa sih,” lanjut Luna Maya.
Setelah dilatih dan dicobanya, ternyata menggunakan bahasa Indonesia baku di kehidupan sehari-hari ternyata tidak terlihat kaku.
5. Diadopsi dari kisah nyataLuna Maya mengaku tahu bahwa cerita di Panggonan Wingit ini diadopsi dari kisah nyata di sebuah hotel di Semarang, Jawa Tengah.
Ini adalah kali pertama Luna Maya main dalam film horor yang diadopsi dari kisah nyata. Biasanya, ia main film horor dari cerita fiksi.
“Jujur aku belum pernah main film yang ceritanya pernah kejadian seperti itu, kalau sebelumnya mitos, kayak Rumah Kentang, The Doll , Sabrina itu cerita fiksi,” ujar Luna Maya.
“Ini yang pertama buat aku jadi memang agak sedikit berbeda gitu. Tapi karakternya aku enggak tahu, jadi aku enggak tahu siapa yang ada di real lifenya,” tutur Luna Maya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.