JAKARTA, KOMPAS.com - Produser film Ernest Prakasa menjelaskan soal format hitam putih dalam film Jatuh Cinta seperti di Film-film (JCSDFF) atau JESEDEF.
Sebagai informasi, film terbaru produksi Imajinari itu menyajikan 80% visual dalam format hitam putih, sesuai permintaan sutradara Yandy Laurens.
Ernest menyebut tak ada penghematan sama sekali meskipun film tersaji dalam hitam putih.
"Sebenarnya enggak ada penghematan. Sama sekali enggak ada. Jutsru secara proses tidak ada yang dihemat. Film ini tidak 100 persen hitam putih, ada 80 persen," kata Ernest dalam program Hype Talk Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Makna Format Hitam Putih dalam Film Jatuh Cinta Seperti di Film-film
Sebaliknya, Ernest menyebut penyajian film JESEDEF dalam format hitam putih menuntut kerja ekstra dari tim artistik.
"Justru tim artistik ekstra riset. Misalnya abu-abu dan merah. Ketika dijadikan monokrom hitam putih, bisa jadi sama, enggak kontras sama sekali. Jadi itu sebenarnya pekerjaan tambahan. Justru lebih, enggak ada yang dihemat, itu sama saja," jelas Ernest.
Ernest menambahkan, hitam putih disajikan karena permintaan langsung dari sutradara Yandy Laurens.
"Gue percaya ketika seorang pencerita bikin cerita, di balik what pasti ada why. Kenapa cerita ini harus dinaikkan dan dibuat seperti ini. Gue tanya ke Yandy," ucap Ernest.
Baca juga: Trailer Perdana Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Rilis, Tampilkan Visual Hitam Putih
"Bahwa cerita ini berangkat dari duka ketika Papa dan Kakak perempuan Yandy meningngal dalam waktu berdekatan. Dia melihat dari sebuah dunia, ibunya hidup dalam dunia hitam putih saking berdukanya," lanjut Ernest.
Sebagai produser, Ernest menganggap alasan Yandy tersebut tidak bisa diperdebatkan lagi.
"Interpretasi itu yang membuat gue pikir film ini adalah sesuatu yang non-negotiable. Kalau gue mau ambil ya harus sepaket sama itu," tutur Ernest.
Baca juga: Ernest Prakasa Punya Kekhawatiran Usung Konsep Baru di Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film
Disutradarai oleh Yandy Laurens, Jatuh Cinta seperti di Film-film akan dirilis di bioskop Indonesia pada 30 November 2023.
Film ini menampilkan pemeran utama Nirina Zubir dan Ringgo Agus Rahman, setelah keduanya membintangi film Keluarga Cemara.
Ada juga Alex Abad, Sheila Dara, Dion Wiyoko dan Julie Estelle.
Film produksi Imajinari ini mengisahkan Hana dan Bagus, dua tokoh yang saling jatuh cinta dan ceritanya diangkat ke dalam sebuah film.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.