Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Blak-blakan Ungkap Kriteria Peserta MCI, Chef Juna: Mereka Sempat Kebobolan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBEL
Junior Rorimpandey atau lebih dikenal dengan Chef Juna berpose di Restoran Correlate, Kuningan, Jakarta, Rabu (21/6/2017). Selama 13 tahun menjadi chef di Amerika, Juna mempelajari berbagai masakan khas sejumlah negara, kini penikmat kuliner dapat menikmati langsung hidangan kreasinya di restoran terbaru miliknya, Correlate.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- MasterChef Indonesia season 11 menjadi sorotan, mulai dari kemenangan Belinda hingga soal CV runner upnya, Kiki.

Banyak yang kemudian mempertanyakan proses selama audisi ajang pencarian bakat memasak itu.

Menjawab rasa penasaran banyak orang, Chef Juna mengungkap kriteria peserta MasterChef Indonesia season 1 dan 2.

"Yang masyarakat tidak tahu, ketiga juri ini tidak punya andil dalam hal audisi," ujar Juna dikutip dari YouTube Ray Janson Radio.

"Sebelum mereka datang ke galeri yang kalau di adegannya bawa-bawa koper, 40 orang biasanya, satu-satu dorong cart, sebelum itu kita enggak punya andil," jelas Juna. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Diserang Netizen gara-gara Belinda Menang MCI 11, Chef Juna: Saya pun Kecewa Asal Kalian Tahu

Kemudian Juna mengungkap kriteria calon peserta dipilih sejak musim pertama MCI.

"MasterChef season 1 dan 2 itu kriterianya adalah amateur cook,"

"Orang-orang yang suka masak di rumah, atau yang suka ikut lomba-lomba 17-an, atau apa yang kecil-kecilan karena emang hobi masak atau bisnis katering masih oke, bukan katering perusahaan besar ya," ucapnya lagi menegaskan.

Diungkap Juna, saat itu memang pernah ada peserta yang memiliki pendidikan tata boga.

Tapi karena tidak pernah menginjakkan dapur profesional, peserta tersebut tidak dipermasalahkan.

"Tapi saya tidak bohong, mereka sempat kebobolan, saya enggak akan bilang siapa, di season 1 itu kalau enggak salah," ungkap Juna.

Baca juga: Penjelasan Kiki MCI 11 soal Heboh CV Pernah Jadi Executive Chef

"Ada yang pernah sekolah tata boga atau culinary, tapi enggak masalah, udah kejadian, kebobolan, tapi tidak pernah menginjakkan kaki di dapur profesional, nothing to worry about," sambungnya.

Disaat Juna tak bergabung dengan MCI season 3 dan 4 dan baru kembali bergabung di season 5, Juna melihat adanya perubahan dalam peraturan MCI.

"Dimulai season 5 sampai sekarang, the rule has change," kata Juna.

"Untuk orang yang eligible masuk sebagai kontestan, mau sekolah di luar pun, beberapa sekolah masak di sini juga itu ikut," imbuhnya.

Bahkan, ada beberapa season di mana pesertanya sudah bekerja profesional.

"Bahkan season 5 atau 6 ada orang yang sudah pernah bekerja di professional kitchen as a CDP (Chef de Pertie)," tutur Juna.

"Akhirnya peraturannya adalah, selama saat mendaftarkan diri sudah tidak kerja di situ," lanjut Juna.

Untuk mereka yang bekerja di dapur profesional dibolehkan mendaftar MCI hanya saja dengan beberapa syarat.

"Akan tetapi tidak boleh level sous chef atau executive chef," ucap Juna.

"Jadi CDP masih boleh, tapi saat mendaftar jujur, lo udah berhenti atau lo berhenti dulu baru apply, jangan cuma cuti, apply, enggak diterima, balik lagi kerja seperti biasa," jelasnya.

Untuk informasi, CV (Curriculum Vitae) runner up MCI 11, Kiki sempat viral di media sosial dan membuat heboh.

Ini karena Kiki diketahui telah menjabat sebagai executive chef di salah satu kafe di Medan.

Namun Kiki menjelaskan bahwa dirinya masih layak ikut audisi MasterChef Indonesia, karena dia bekerja di sebuah tempat yang kecil.

"Kalau aku personally, aku klaim diri aku sebagai pegawai restoran," kata Kiki dikutip dari YouTube Agatha Chelsea.

"Karena FnB industri banyak. Ada fine dining restoran, ada yang hotel, hospitality, ada yang kafe, small business," imbuhnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi