Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

5 Fakta Menarik Film Indonesia dari Timur

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Cynthia Lova
Jumpa pers Indonesia Dari Timur, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/12/2023).
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah produksi Alenia Pictures bekerja sama dengan Bhinneka Multi Media melahirkan film Indonesia Dari Timur.

Film Indonesia Dari Timur bertema sepak bola Indonesia yang digabungkan dengan visualisasi keindahan alam nusantara di tanah Papua.

Film ini dibintangi oleh Ibnu Jamil, Ari Sihasale, Donny Alamsyah, Damara Finch, Marcelino Lefrandt, dan Dinda Ghania.

Film yang disutradarai Ari Sihasale ini segera tayang di bioskop Tanah Air.

Kompas.com merangkum fakta-fakta film Indonesia Dari Timur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Terinspirasi tim sepak bola Papua

Produser Indonesia Dari Timur, Nia Sihasale mengatakan, film ini terinspirasi dari tim sepak bola putri dan putra sepak bola Papua yang mencetak kemenangan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021.

Nia ingin menyampaikan semangat persatuan melalui film Indonesia Dari Timur.

"Kita tahu sepak bola adalah olahraga yang sangat diminati bukan hanya di tanah Papua. Tapi di seluruh dunia. Sepak bola itu pemersatu bangsa. Kami ingin memberikan semangat persatuan Berikan semangat yang terbaik untuk Indonesia," kata Nia Sihasale saat jumpa pers di Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: Indonesia Dari Timur, Film Kisah Nyata yang Terinspirasi dari Kemenangan Tim Sepak Bola Papua di Ajang PON

2. Dibintangi pemain muda  sepak bola Papua

Indonesia Dari Timur ini mengajak beberapa bintang muda sepak bola Papua untuk main di film Indonesia Dari Timur ini.

Mereka di antaranya Yesaya Kogoya, Richardo Youwe, Yulianus Yual, Karel Fonataba, dan Michael Twenty.

Sutradara Ari Sihasale mengatakan, Arswendy Beningswara Nasution yang melatih bintang-bintang sepak bola Papua ini untuk berakting.

“Iya kebetulan kami sudah sering melakukan kegiatan dengan adik-adik di Papua sejak 2016 ketika (proyek film) Denias, Senandung di Atas Awan. Ada Bang Arswendy Nasution. Dia melatih adik-adik asli Papua yang bukan aktor untuk akting dengan baik,” ujar Ari.

“Berarti di pagi hari mereka berlatih sepak bola dengan Kakak Edu. Kalau sore latihan dengan Kakak Arswendy. Tapi saya percaya semua anak punya bakat. Ini lah sudah terbukti tidak ada yang tidak bisa kalau diberi kesempatan,” lanjut Ari.

Baca juga: Main di Film Indonesia Dari Timur, Marcelino Lefrandt Ingin Lihat Kemampuan Sepak Bola Anak Papua

3. Tantangan syuting

Ari mengungkap tantangan selama syuting film Indonesia Dari Timur.

Tantangan pertama, mereka harus syuting dengan berpindah ke tempat yang berjauhan.

“Sekarang di Jayapura, Wamena, Lanny Jaya, Timika, dan lainnya. Jadi bisa dibayangkan kami membawa rombongan besar berpindah-pindah ke tiga provinsi di Papua yaitu Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Jadi gimana waktu yang singkat bisa pindah dengan cepat dengan teman- teman yang siap setiap saat,” ujar Ari.

Tantangan selanjutnya adalah melatih bintang sepak bola Papua untuk berakting.

Selain itu, Ari Sihasale juga memerankan Coach John. Untungnya, ia dibantu oleh dua asisten sutradara.

4. Pakai dialek bahasa Papua

Ari Sihasale dan Ibnu Jamil harus menggunakan bahasa Indonesia dengan dialek Papua dalam film Indonesia Dari Timur.

Ari dan Ibnu Jamil di film itu diceritakan sebagai dua orang yang sudah lama bekerja di Papua. Ari Sihasale sebagai Coach John. Sementara, Ibnu Jamil sebagai Edu, seorang pilot.

Ari mengatakan, ia dan Ibnu Jamil belajar menggunakan dialek bahasa Papua.

“Kami ada satu dialect coach, yaitu Mama Nia. Tapi mudah-mudahan apa yang kami buat bisa memuaskan penonton Indonesia,” ujar Ari Sihasale.

5. Sinopsis

Indonesia Dari Timur mengisahkan Edu, seorang pilot senior yang melayani rute-rute perintis di Papua.

Edu mendapatkan tugas dari Simon, pemilik perusahaan penerbangan untuk membangun sebuah tim sepakbola untuk sebuah turnamen bergengsi.

Edu dijanjikan memimpin sebuah anak perusahaan Simon.

Perusahaan yang dikepalai Simon itu berjanji akan merekrut bakat-bakat muda Papua yang tercerai-berai tanpa pembinaan meskipun baru memenangkan pertandingan nasional.

Anak perusahaan itu akan mengibarkan kebanggaan tim sepak bola tersebut dan menjadi satu-satunya pihak yang sanggup merawat simbol harga diri masyarakat Papua.

Namun usaha Edu terbentur kekecewaan para pemain sepak bola tim binaan pelatih John karena hadiah yang dijanjikan sponsor kejuaraan sebelumnya tidak diberikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi