Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pernah Dideportasi dari Paris, Chef Renatta: Entah Gue Ditipu Apa Gimana?

Baca di App
Lihat Foto
Grid
Chef Renatta, salah satu juri di acara MasterChef Indonesia musim kelima.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Salah satu juri MasterChef Indonesia, Renatta Moeloek atau Chef Renatta ungkap pengalaman dideportasi dari Paris.

Semua bermula ketika Chef Renatta yang bekerja di sebuah restoran usai lulus sekolah di Le Cordon Bleu, mendapat tawaran menjadi tim RnD di sebuah restoran yang baru akan dibuka.

"Posisinya itu resto belum buka, gue jadi tim RnD, gue diambil," kata Renatta dikutip dari YouTube Ray Janson Radio.

Saat itu, restoran tersebut menjanjikan akan mengurus dan membiayai semua yang dibutuhkan untuk visa kerja Renatta. 

Baca juga: Profil dan Biodata Chef Renatta: Karier, Pendidikan dan Keluarga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Entah gue ditipu apa gimana ya," ucap Renatta diiringi tawa.

"Selama gue di situ, gue dikasih janji work visa gue akan diurusin, they'll take care about it and they'll pay. Itu mereka ngomong ke gue it's on process," lanjutnya.

Awalnya Renatta percaya saja dengan janji mereka yang akan mengurus visa kerjanya.

Tanpa rasa curiga, Renatta bekerja di tempat tersebut setiap hari seperti karyawan pada umumnya. 

Baca juga: Viral Video Ekspresi Chef Renatta Saat Makanan Tersaji di Depannya, Tara Basro: Kalau Gue Sih Gugup

"Sampai visanya tinggal sebulan lagi, 'No, it's on process.' Sampai sisa tiga lagi dan gue masih log in tiap hari ke situ masih kerja, ini gue tiga hari lagi di deportasi," ujarnya mengingat masa itu.

"Tapi mau ngurusin, statusnya udah ada kerja di situ, gue punya kerjaan tiap hari, pulang, capek, mikir enggak apa-apa, mereka urusin," imbuhnya.

Sampai akhirnya masa berlaku visa habis dan Renatta sudah overstay cukup lama di sana. Sementara visa yang dijanjikan tetap tak ada kejelasan.

"Akhirnya gue mulai mencium something, kok kayaknya it's a bit fishy," kata Renatta.

"We have to go, ini enggak bener, gue buru-buru pack everything, gue harus cabut, ini enggak bener," imbuhnya.

Renatta bersama satu teman kerja lainnya yang bernasib sama, memutuskan untuk kabur dan melapor ke pihak berwajib.

"Setelah gue overstay cukup lama, gue ke kantor polisi, gue bawa semua dokumen-dokumen yang mereka bilang lagi (diurus)," tutur Renatta.

"Mereka bilang 'this is nothing,' enggak valid sama sekali. Posisinya gue udah (overstay) cukup lama dan itu gue sama temen gue, dua-duanya overstay," jelasnya.

Renatta berusaha menjelaskan keadaannya dan janji-janji yang diucapkan oleh pemberi kerjanya.

Beruntung, Renatta hanya diminta pulang. Sementara temannya berakhir masuk blacklist 10 tahun serta kena denda.

"Gue masih bisa masuk ruang interogasi, gue beneran jelasin, 'gue enggak tahu, selama ini gue kita ini dikerjain. Mereka 'you know what, go home, it's okay,'" ucap Renatta.

"But my other friend, kena denda dan blacklist Schengen 10 years," sambungnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi