Rayen Pono dan Manajer Tertipu Order Manggung Fiktif

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Rayen Pono dan manajernya tertipu order manggung fiktif.

Mantan personel grup vokal Pasto itu mengalami kerugian uang sebesar Rp 19,7 juta dari penipuan tersebut.

Rayen Pono dan manajer pun membuat laporan kasus dugaan penipuan di Polda Metro Jaya.

Simak berita selengkapnya.

Semua berawal dari tawaran tampil di sebuah acara yang diklaim sebagai "sambut-pisah seorang deputi di Kementerian PUPR" tanggal 27 Desember.

Pihak pengundang lalu meminta Rayen Pono menyediakan MC dan katering agar proses pembayaran hanya lewat satu pintu.

Manajer Rayen Pono menyetujui usulan itu demi memudahkan transaksi.

Baca juga: Kronologi Manajer Rayen Pono Alami Dugaan Penipuan Rp 19,7 Juta

Tak lama kemudian, pihak pengundang mengklaim telah mengirim uang untuk pembayaran ke manajer Rayen Pono.

Namun uang yang ditransfer disebut berlebihan sehingga pengundang meminta uangnya sebesar Rp 19,7 juta dikembalikan.

Tanpa melakukan pengecekan langsung, manajer Rayen Pono mengirim uang tersebut.

Rayen Pono mengatakan dia membuat laporan kasus dugaan penipuan karena melihat banyak temannya yang mengalami hal serupa.

Rayen berharap lewat laporannya ini pihak kepolisian bisa mengusut modus baru tindak penipuan.

Baca juga: Rayen Pono Ungkap Alasan Lapor Polisi usai Tertipu Rp 19,7 Juta

“Jadi berpikir saya aduh kayaknya harus bikin laporan ini, mudah-mudahan bisa mewakili yang lain juga gitu,” kata Rayen.

Setelah tertipu dan mengalami kerugian sebesar Rp 19,7 juta, Rayen Pono memetik pelajaran berharga.

Menurut dia semua orang kini wajib melakukan pengecekan dengan teliti masalah keuangan.

Dia juga menyadari pentingnya aplikasi pemindai kontak orang asing.

Aplikasi tersebut bisa meminimalkan tindak penipuan dari oknum-oknum tak bertanggung jawab.

Baca juga: Rayen Pono Petik Pelajaran Berharga usai Tertipu Rp19,7 Juta