JAKARTA, KOMPAS.com- Aktris Marshanda ingat momen ketika keluarganya membawa dia untuk dirukiah sebelum akhirnya dibawa ke psikiater.
Itu dilakukan keluarga karena melihat perubahan perilaku Marshanda yang membuat orang-orang terdekatnya cemas.
"Pernah gue dirukiah, keluarga gue itu worry banget kan, sebelum ke psikiater," ucap Marshanda dikutip dari YouTube Richard Lee.
"Gue dibawa ke psikiater tapi sebelumnya sempat rukiah dulu," tuturnya.
Sambil tertawa Marshanda menceritakan kejadian yang dia sendiri tidak paham kenapa harus dirukiah.
"Dikelilingi ustaz, didoain. Dalam hati gue ini pada ngapain orang-orang," ujar Marshanda.
Tapi Marshanda memaklumi hal itu karena saat itu tidak semua orang paham dengan hal yang sedang dialami Marshanda.
"'Ini Caca kenapa kok jadi kayak orang lain.' Padahal sebelumnya ada sebuah cerita yang enggak gue ceritakan," kata Marshanda.
Bagian dari cerita yang tak diungkapnya pada keluarga itu adalah fakta bahwa dia mengonsumsi Xanax atas saran seorang kenalan.
Baca juga: Marshanda Ungkap Alasan Unggah Video Joget-joget yang Viral pada 2009
"Kalau gue boleh cerita dikit awal mula banget gue jadi mentally unstable karena gue terekspos atau mengonsumsi obat psikiatri," tutur Marshanda.
"Tanpa gue tahu itu obat psikiatri. Itu gue 15 (tahun), gue dikasih Xanax dan gue pakai," imbuhnya.
Selama satu tahun mengonsumsi obat itu dengan harapan bisa istirahat, ternyata dosis yang dikonsumsi juga ikut terus bertambah.
Terakhir, yang kemudian membuat Marshanda curiga dan memutuskan berhenti mengonsumsinya adalah saat dia tak lagi bisa tidur meskipun sudah mengonsumsi dua pil.
Marshanda yang masih berusia 16 tahun tidak tahu bahaya yang dihadapi jika menghentikan konsumsi obat itu secara tiba-tiba.
"Waktu umur 16 gue tiba-tiba, karena gue stop (konsumsi Xanax), gue enggak tahu juga kenapa jadi pemarah, jadi gampang sensitif, jadi kayak orang lain," ujar Marshanda.
Aktris yang akrab disapa Caca itu baru mulai mengetahui bahayanya ketika berusia 30 tahun, bahwa apa yang dialami saat itu adalah gejala withdrawal dari benzodiazepine.
"Gue baru riset empat tahun lalu pas umur 30 (tahun), Xanax itu kategori benzodiazepine, yang kalau kita minum rutin terus menerus dua minggu lebih bisa adiktif," tutur Marshanda.
"Dan enggak bisa berhenti asal-asalan. Kalau berhenti asal-asalan bisa sampai bunuh diri," sambungnya.
Karena ketidaktahuannya itu saat dibawa ke psikiater, Marshanda hanya bercerita tentang kesehariannya tanpa menceritakan mengonsumsi Xanax dan berhenti secara tiba-tiba.
"Karena enggak bilang itu (berhenti konsumsi Xanax), muncullah semua gejala-gejala yang memang mirip bipolar, akhirnya gue didiagnosa depresi mayor dan bipolar disorder," kata Marshanda.
Sampai saat ini Marshanda diketahui masih rutin menjalani konsultasi dan pengobatan untuk gangguan bipolarnya.