Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Pentagon Bantah Fox News yang Menyebut Taylor Swift sebagai Bagian dari Operasi Rahasia CIA

Baca di App
Lihat Foto
JOHN MEDINA
GLENDALE, ARIZONA - MARCH 17: Editorial use only and no commercial use at any time. No use on publication covers is permitted after August 9, 2023. Taylor Swift performs onstage for the opening night of Taylor Swift | The Eras Tour at State Farm Stadium on March 17, 2023 in Glendale, Arizona. The city of Glendale, Arizona was ceremonially renamed to Swift City for March 17-18 in honor of The Eras Tour. John Medina/Getty Images/AFP (Photo by John Medina / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia

KOMPAS.com - Markas Departemen Pertahanan Amerika, Pentagon, membantah spekulasi yang disebarkan oleh Fox News, yang menyatakan penyanyi Taylor Swift adalah “aset” politik bagi pemerintah Amerika.

Spekulasi tentang Taylor Swift muncul awal pekan ini, ketika pembawa berita Jesse Watters mempertanyakan ketenaran penyanyi tersebut dan melontarkan kata-kata tentang apakah dia bisa menjadi bagian dari operasi psikologis yang dilakukan badan intelijen Amerika CIA.

“Taylor Swift adalah bintang terbesar di dunia… tapi pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa atau bagaimana dia meledak seperti ini,” kata Jesse Watters di awal segmen berdurasi lima menit itu.

Baca juga: Nama Taylor Swift Disebut-sebut Jadi Bagian dari Operasi Rahasia CIA

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jesse Watters kemudian melanjutkan dengan menyindir bahwa penyanyi tersebut bersekongkol dengan pemerintah – sebuah skema yang diduga dimulai ketika “Unit psiop Pentagon meminta NATO untuk mengubah Taylor Swift menjadi aset untuk memerangi misinformasi online.”

Di sini, Jesse Watters memutar klip singkat dari tahun 2019, yang dia gambarkan sebagai seorang pegawai Pentagon yang menyebut Taylor Swift sebagai aset potensial bagi NATO karena perannya sebagai pemberi pengaruh yang kuat.

Hal ini segera dibantah Mediaite, yang menyoroti bahwa wanita dalam video tersebut tidak bekerja untuk Pentagon – dia adalah seorang insinyur penelitian di bidang fisika terapan di Universitas Johns Hopkins yang memberikan presentasi di Konferensi Internasional NATO tentang Konflik Cyber, atau CYCON.

Baca juga: Taylor Swift Lampaui Elvis Presley sebagai Artis Solo Pekan Terbanyak di Billboard

Kini, juru bicara Pentagon telah menghentikan spekulasi tersebut dengan mengutip salah satu lagu Taylor Swift yang paling terkenal.

Mengacu pada album ikoniknya yang berjudul 1989, juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan (melalui Politico): “Mengenai teori konspirasi ini, kami akan mengabaikannya.”

“Tetapi hal ini menunjukkan bahwa kita masih membutuhkan Kongres untuk menyetujui permintaan anggaran tambahan kita secepat mungkin sehingga kita dapat keluar dari masalah dengan potensi masalah fiskal,” Sabrina Singh menambahkan.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu Say Don’t Go – Taylor Swift (Taylor’s Version) (From The Vault)

Dalam segmennya, yang ditayangkan di Jesse Watters Primetime, pembawa acara kemudian mengakui bahwa baik dia maupun Fox News tidak memiliki bukti nyata atau bukti bahwa Taylor Swift adalah bagian pemerintah, namun kemudian berspekulasi bahwa hubungannya dengan Travis Kelce mungkin memainkan peran.

Di sini, Jesse Watters mulai menunjukkan bahwa bintang sepak bola Amerika itu telah menggunakan platformnya untuk mempromosikan vaksin Pfizer, serta mengingat saat Presiden Joe Biden salah mengira Taylor Swift sebagai Britney Spears pada tahun lalu.

Baca juga: Lirik dan Chord Lagu I Can See You – Taylor Swift (Taylor’s Version) (From The Vault)

Kemudian, dia menyambut mantan agen FBI Stuart Kaplan ke dalam acara tersebut untuk berspekulasi tentang bagaimana pemerintahan Joe Biden dapat menggunakan sosok seperti Taylor Swift.

Pada saat artikel ini ditulis, Taylor Swift belum menanggapi komentar yang dibuat oleh juru bicara Pentagon.

Dalam pemberitaan Taylor Swift lainnya, di awal tahun dikabarkan film konsernya The Eras Tour resmi menjadi film konser terlaris sepanjang masa. Pada minggu lalu (7 Januari), film ini menyalip This Is It karya Michael Jackson dengan perolehan global keseluruhan sebesar 261,6 juta dolar atau setara Rp 4 triliun.

Baca juga: Penyebab Kematian Fans Taylor Swift di Eras Tour Brasil Terungkap

Di tempat lain, kursus tentang Taylor Swift di Universitas Harvard terbukti sangat populer sehingga institusi tersebut mencari lebih banyak asisten pengajar untuk membantu menyampaikannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi