JAKARTA, KOMPAS.com- Film produksi Visual Media Studio (VMS), Pemandi Jenazah merilis poster dan trailernya pada Kamis (18/1/2024) kemarin.
Poster film Pemandi Jenazah menggambarkan situasi mencekam yang dialami Aghniny Haque sebagai karakter utama. Aghniny tampak duduk ketakutan dikelilingi oleh beberapa pocong.
Tak kalah seram, trailer film ini juga menampilkan kengerian di balik pekerjaan pemandi jenazah yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Beberapa jumpscare pun dihadirkan yang berhasil memicu rasa penasaran penonton.
Baca juga: Aghniny Haque Mengaku Jadi Penakut Setelah Syuting Film Pemandi Jenazah
Film Pemandi Jenazah tayang 22 Februari 2024 di bioskop Indonesia.
Dalam perilisan itu, para pemain dan juga Hadrah Daeng Ratu, selaku sutradara menceritakan di balik layar film Pemandi Jenazah.
Kompas.com merangkumnya sebagai berikut.
1. Para pemain workshop dengan pemandi jenazah asli
Sebelum mulai syuting, Aghniny Haque dan juga Djenar Maesa Ayu menjalani workshop dengan seorang pemandi jenazah yang sudah melakoni pekerjaannya 41 tahun.
Aghniny pun diceritakan bagaimana kehidupan pemandi jenazah yang sakral dan juga kesulitannya.
Dalam workshop itu, Aghniny Haque diajarkan tata cara memandikan jenazah, lalu membuat langsung kain kafan untuk jenazah.
"Aku belajar memandikan jenazah sampai bikin kain kafan. Jadi itu gak digunting, ya. Jadi benar-benar dari tangan langsung ngukurnya," kata Aghniny dalam jumpa pers, Kamis.
Baca juga: Pemandi Jenazah Jadi Film Horor Baru Hadrah Daeng Ratu di Tahun 2024
Aghniny mengatakan, workshop berlangsung dua minggu. Sementara, jika digabungkan dengan reading maka proses pendalaman karakter yang dijalani Aghniny kurang lebih hampir dua bulan.
2. Merasakan energi berat ketika workshop
Hadra Daeng Ratu mengatakan, para tim sempat merasakan energi berat ketika sedang workshop.
Hal itu ternyata hadir dari Pemandi Jenazah yang baru memandikan jenazah korban kecelakaan.
"Jadi namanya Bu Hikmah. Kebetulan dia habis memandikan jenazah yang tabrakan di jalan. Terus dia datang ketemu kita, ketemu Djenar, Aghny, kita workshop semua. Tapi selesai itu, ibu Djenar ngeluh, 'Kok berat, ya. Rasanya kayak enggak enak, sakit.' Aghny juga sempat pegal-pegal," ucap Hadrah Daeng Ratu.
Alhasil, Hadrah sepakat untuk menanyakan hal ini kepada pemandi jenazah saat itu.
Ternyata benar, pemandi jenazah ini belum mandi besar saat menemui mereka di workshop.
“Bu Hikmah bilang, 'Maaf banget tadi aku buru-buru. Jadi habis mandikan jenazah, saya belum sempat mandi besar.' Jadi, dia datang ke kita dengan membawa energi (beban berat) yang berpindah sampai akhirnya kita minta bantuan ustaz," lanjut Hadrah.
Baca juga: Nola B3 Sempat Tidak Percaya Debut di Film Pemandi Jenazah
3. Workshop tiba-tiba dihentikan
Aghniny mengatakan, saat proses workshop itu di hari yang sama Djenar Maesa Ayu tiba-tiba muntah.
Aghniny suasana pun seketika jadi tidak enak. Tak sampai di situ, saat ke luar lokasi, Aghniny juga dihadapkan dengan situasi yang seram.
“Pada saat itu, proses langsung dihentikan, karena suasananya juga jadi gak enak. Terus akunya juga jadi linglung dan tiba-tiba mobil di depan lokasi kita hidup sendiri," kata Aghniny.
Aghniny tak menampik bahwa hal ini karena kesalahannya. Sebab ia yang meminta workshop itu tetap berjalan meski sudah Maghrib.
4. Energi terkuras
Saat masuk ke proses syuting, Aghniny merasa energi terkuras habis saat memerankan karakter Lela.
Tak hanya capek secara fisik, namun capek mental pun dirasakan oleh Aghniny saat syuting film Pemandi Jenazah.
“Jujur aku selama persiapan masih enggak apa-apa. Masih fun-fin aja, kayak substansinya tapi sambil mendalami tapi ketika menjalani syutingnya emang di sini ada sisi kehilangannya dan jadi pemandi jenazah itu rasanya capek banget. Aku jadi enggak punya kehidupan benar-benar menjadi Lela gitu,” ucap Aghniny.
Baca juga: Aghniny Haque Mengaku Jadi Penakut Setelah Syuting Film Pemandi Jenazah
Capeknya Lela di film Pemandi Jenazah turut dirasakan Aghniny hingga saat ini. Setelah syuting ini, Aghniny pun merasa energinya jadi sedikit, lebih diam, gampang capek, dan kini ia jadi penakut.
5. Nola B3 tak percaya main film lagi
Riafinola Ifani Sari atau yang lebih dikenal sebagai Nola B3 debut main tampil di layar lebar lewat film Pemandi Jenazah ini.
Meski awalnya sempat tak percaya diri main film horor, Nola B3 akhirnya yakin karena dorongan dari suami dan juga anak-anaknya.
Nola B3 tak menampik bahwa proses syuting yang dijalaninya membuat ia mengalami ketakutan berlebih. Untuk meredakan perasaan tersebut, ia sampai istigfar terus sepulang syuting.
“Buat ngilangin rasa takutnya, aku sampai istigfar terus tiap kali pulang syuting, karena setiap kali syuting tuh, aku sebegitu takutnya. Apalagi ini pengalaman pertama dan luar biasa sakral," ucap Nola B3.
Meski Pemandi Jenazah menceritakan sisi lain profesi pemandi jenazah, film ini juga menyoroti betapa luka ditinggal karena kematian. Hal ini juga yang turut dirasakan oleh Nola B3 saat menjalani syuting.
"Ini tuh bukan hanya seram, tapi juga sedih, karena aku juga jadi teringat bapakku yang belum lama meninggal. Jadi tuh memori-memori kehilangan muncul lagi," tutur Nola B3.