Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

AKSI Persiapkan Sistem DDL untuk Royalti Lagu, Klaim Lebih Efisien dan Tepat Sasaran

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
AKSI dalam jumpa pers di daerah Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) memperkenalkan sistem Digital Direct Lisence (DDL) untuk polemik royalti lagu terhadap live event.

AKSI mengklaim sistem tersebut lebih efisien dan tepat sasaran untuk pembagian royalti kepada pencipta lagu.

Diketahui, direct license adalah sistem lisensi dan pembayaran royalti langsung antara masing-masing pencipta secara individu dan pengguna karya cipta.

Baca juga: WAMI Hanya Himpun Rp 900 Juta dalam Setahun, Ahmad Dhani Duga Ada Maling

“AKSI sedang mempersiapkan sebuah platform digital yang kami beri nama Digital Direct License (DDL) yang nantinya akan diintegrasikan dengan Online Single submission (OSS), yaitu sistem yang sedang digodok pemerintah untuk mengeluarkan izin keramaian untuk suatu acara berbasis digital,” kata Piyu selaku ketua AKSI dalam jumpa pers di daerah Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Melalui DDL ini nantinya para pencipta akan bisa berhubungan langsung dengan pengguna karya cipta terkait lisensi dan pembayaran royalti,” tambah Piyu.

Piyu mengatakan, platform ini akan terus diperbarui secara real time sehingga apabila ada permintaan lisensi dan pembayaran royalti, pencipta lagu akan mendapat notifikasi dan royaltinya akan langsung diterima oleh pencipta melalui rekening pribadinya.

Baca juga: EO Pakai Lagu Anggota AKSI Tanpa Izin, Ahmad Dhani Bakal Lapor Polisi

“Satu hal lagi yang perlu dijelaskan DDL ini memiliki standarisasi perhitungan, jadi pencipta lagu tidak akan menentukan harga seenaknya,” tutur Piyu.

Namun begitu, nantinya platform ini hanya bisa digunakan oleh anggota AKSI yang terdaftar.

Dewan Pembina AKSI Ahmad Dhani mengatakan, munculnya platform ini sebagai salah satu upaya mereka membantu para komposer atau pencipta mendapatkan royalti live event.

“Kita hanya mempersoalkan royalti live event dulu, jadi konser ya. Jangan berkembang ke jauh-jauh dulu fokus pada konser dan live event,” ungkap Ahmad Dhani.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi