Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Badarawuhi di Desa Penari Jadi Film dengan Biaya Produksi Termahal MD Pictures

Baca di App
Lihat Foto
Dok. MD Pictures
Manoj Punjabi dan Aulia Sarah berfoto dengan Teaser poster Badarawuhi di Desa Penari.
|
Editor: Tri Susanto Setiawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Badarawuhi di Desa Penari menjadi film dengan biaya produksi termahal dari MD Pictures.

Manoj Punjabi sebagai produser mengatakan biaya produksi film yang digarap oleh sutradara Kimo Stamboel tak pernah murah.

“Kalau budget sih fantastis. Fantastis budgetnya. Jadi yang pasti kalau sama Kimo mana pernah murah sih? Enggak mungkin,” kata Manoj saat ditemui di kantornya, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Alasan Produser Ubah Judul KKN di Desa Penari Jadi Badarawuhi di Desa Penari

“Saya kira film MD tertinggi (biaya produksinya) adalah ini so far,” lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meskipun demikian, Manoj Punjabi memahami dirinya harus menggelontorkan dana lebih besar untuk membuat Badarawuhi di Desa Penari.

Gelontoran dana itu dipakai dengan efektif untuk menunjang semua keperluan syuting demi hasil memuaskan.

Baca juga: Badarawuhi di Desa Penari Tayang Lebaran 2024

“Tapi gini, biarpun budgetnya sangat tinggi tapi bukan sesuatu yang kita buang-buang duit,” ujar Manoj.

Manoj Punjabi mengatakan MD Pictures melakukan smart spending (pengeluaran cerdas) selama pengerjaan Badarawuhi di Desa Penari.

Produser berusia 51 tahun itu tak ingin merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk predikat film termahal.

Baca juga: 4 Fakta Menarik Film KKN di Desa Penari 2: Badarawuhi

Meski tak menyebut angka pasti, Manoj Punjabi mengatakan produksi Badarawuhi di Desa Penari mencapai lebih dari Rp 20 miliar.

Sebagai perbandingan, film KKN di Desa Penari saja hanya memakan biaya produksi senilai Rp 15 miliar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi