Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Ketika Artis VR Buka Suara soal Dugaan Anaknya Terlibat Perundungan Siswa Binus School Serpong...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Rawpixel.com
Ilustrasi bullying
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Andi Muttya Keteng Pangerang

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis VR akhirnya angkat bicara mengenai keterlibatan sang anak di kasus perundungan siswa di Binus International School Serpong, Tangerang Selatan.

VR memberikan pernyataan setelah mendampingi sang anak menjalani pemeriksaan di Polres Metro Tangerang Selatan, Kamis (22/2/2024).

VR mendampingi anakny diperiksa sejak pukul 11.00 WIB hingga malam. VR juga hadir bersama kuasa hukumnya, Yakup Hasibuan.

VR mengaku ikut berempati dengan adanya kasus perundungan ini hingga berharap bisa menyelesaikannya secara damai.

Baca juga: Artis VR Tidak Buka Media Sosial 2 Minggu Usai Anak Terlibat Kasus Perundungan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com merangkum pernyataan VR terkait kasus perundungan yang melibatkan sang anak.

1. Ikut berempati

VR mengaku ikut berempati dengan adanya kasus perundungan siswa di Binus International School Serpong.

Ia berharap peristiwa perundungan itu tak lagi terjadi di lingkungan sekolah atau lingkungan mana pun.

“Pertama-tama saya berempati atas kejadian atau peristiwa yang terjadi saat ini. Harapannya, semoga tidak ada lagi peristiwa-peristiwa seperti ini di masa mendatang, di lingkungan sekolah maupun lingkungan terdekat,” ujar VR di Polres Metro Tangerang Selatan, Kamis malam.

Baca juga: Artis VR Tegaskan Anaknya Masih Berstatus Saksi Terkait Kasus Perundungan di Binus School Serpong

2. Menunggu hasil pemeriksaan polisi

VR juga mengapresiasi kerja keras Polres Metro Tangerang Selatan yang telah mengambil tindakan cepat dalam menangani kasus perundungan ini.

VR pun bersyukur pemeriksaan berjalan dengan lancar.

“Sangat kooperatif, saya apresiasi kinerja kepolisian Tangsel ini. Insya Allah lancar. Tadi (dari) jam 11.00 diperiksa. Berapa pertanyaan saya enggak ingat,” ucap Vincent.

VR belum mengetahui motif adanya perundungan siswa di Binus International School Serpong, ia masih menunggu dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian.

Baca juga: Ingin Damai, Artis VR Buka Komunikasi dengan Orangtua Korban Perundungan di Binus School Serpong

3. Anak masih saksi

VR menegaskan bahwa sampai saat ini sang anak masih berstatus sebagai saksi.

“Masih saksi (status sang anak),” ujar VR.

Untuk status aktif sang anak di sekolah sebagai siswa, VR masih belum mengetahuinya.

“Kita belum tahu (statusnya masih siswa atau sudah di-drop out), masih proses juga,” ucap VR.

4. Tidak buka media sosial

VR mengaku semenjak adanya kasus perundungan yang melibatkan sang anak, ia tidak membuka media sosial selama hampir dua minggu.

Baca juga: Artis VR Pastikan Anaknya Masih Berstatus Saksi Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong

Sehingga ia tidak mengikuti keramaian yang ada di media sosial tentang kasus perundungan ini, termasuk informasi soal korban.

VR hanya ingin kasus ini cepat selesai.

“Saya tidak tahu. Saya tidak buka social media seminggu dua minggu,” kata VR.

“Saya tidak peduli (apakah korban benar problematik atau tidak), yang saya peduli hanya ingin masalah ini cepat selesai,” lanjut VR.

5. Ingin selesai dengan cara kekeluargaan

VR berharap kasus perundungan yang melibatkan anaknya ini bisa selesai damai secara kekeluargaan.

Baca juga: Artis VR Angkat Bicara Usai Sang Anak Diduga Terlibat Kasus Bullying Siswa Binus School Serpong

VR kini tengah berusaha membuka komunikasi dengan orangtua korban untuk mencari jalan keluar agar masalah ini selesai dengan cara kekeluargaan.

“Saya masih berusaha membuka pintu komunikasi dengan pelapor biar bisa menemukan titik terang berdamai, mencari solusi, dan semua kembali normal lagi,” tutur VR.

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah pemilik akun X @BosPurwa menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.

Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.

Perundungan dilakukan terhadap anggota yang baru akan bergabung.

Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya, dan juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang, bahkan dipukul dengan kayu.

“Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” demikian twit pemilik akun X @BosPurwa.

Polres Tangerang Selatan kini tengah mengusut kasus tersebut.

Polisi telah meningkatkan status ke tahap penyidikan. Namun, polisi belum menetapkan tersangka.

Dalam kasus ini, polisi menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak dan pasal pengeroyokan.

Sementara itu, Binus School sudah mengeluarkan siswa yang terlibat perundungan.

Pihak sekolah juga memberikan sanksi tegas kepada siswa lain yang menyaksikan perundungan, tetapi tidak mencegah atau membantu korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi