Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Kuasa Hukum Ungkap Kondisi Anak VR Setelah Terlibat Kasus Perundungan

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi perundungan anak remaja.
Penulis: Cynthia Lova
|
Editor: Kistyarini

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum anak presenter VR, Yakup Hasibuan, mengungkapkan kondisi kliennya usai terlibat kasus perundungan siswa sebuah sekolah swasta di Serpong.

Yakup mengatakan, anak VR cukup kuat meski sempat tertekan.

“Cukup kuat ya,” ujar Yakup Hasibuan di daerah Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

“Ya saya aja kalau diberitakan macam-macam di media pasti down, namun minta doa aja supaya cepat selesai,” lanjut Yakup Hasibuan.

Yakup mengatakan, seharusnya baik itu terlapor maupun pelapor mendapat perhatian khusus karena mereka masih di bawah umur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Anak Artis VR Diminta Mengundurkan Diri dari Sekolah karena Diduga Terlibat Perundungan

“Sebetulnya enggak cuma terlapor tapi pelapor pun harus kita jaga karena semuanya ada di bawah umur perlu diberikan perhatian khusus,” kata Yakup.

Sebagai kuasa hukum, Yakup turut menyayangkan pihak sekolah yang meminta para siswa terlibat untuk mengundurkan diri.

Yakup mengatakan anak VR saat ini duduk di kelas 3 SMA dan akan menjalani ujian.

"Padahal bagian kuncinya tuh, minggu depannya itu ujian loh. Jadi bayangkan dari kelas 1 sampai kelas 3 belajar. Terus yang seharusnya sekolah itu membimbing dan memberikan pembinaan," kata Yakup.

"Tapi sangat disayangkan ini kok sepihak dan sangat buru-buru ya, tiba-tiba ya mohon mengundurkan diri gitu. Itulah dari kami sebagai pihak kuasa hukum keluarga juga menyayangkan," lanjut Yakup.

Baca juga: Ketika Artis VR Buka Suara soal Dugaan Anaknya Terlibat Perundungan Siswa Binus School Serpong...

Suami aktris Jessica Mila ini mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menemui pihak sekolah.

Pihaknya tengah mengupayakan adanya pertemuan dengan sekolah dan didampingi pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

"Memang sampai sekarang belum, namun kita minta segera untuk ada pertemuan ya dan mungkin harusnya dihadiri oleh pihak Kemendikbud juga, serta PPPA juga, agar situasinya jadi jelas ya, karena setelah saya mendampingi terlapor BAP ada banyak fakta-fakta baru yang bermunculan," kata Yakup Hasibuan.

"Saya nggak bisa cerita banyak di sini. Tapi yang disampaikan sana-sini tuh banyak yang berbeda, hanya saja yang jelas adalah orang itu dimintakan untuk mundur, itu yang sangat kami sayangkan sebetulnya," tutur Yakup Hasibuan.

Baca juga: Artis VR Tidak Buka Media Sosial 2 Minggu Usai Anak Terlibat Kasus Perundungan

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah pemilik akun X @BosPurwa menuliskan dugaan perundungan oleh sebuah geng di sekolah elite terhadap salah seorang siswa.

Pengunggah mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang bergabung dengan geng tersebut.

Polres Tangerang Selatan kini tengah mengusut kasus tersebut. Polisi telah meningkatkan status ke tahap penyidikan.

Namun, polisi belum menetapkan tersangka. Dalam kasus ini, polisi menerapkan Undang-Undang Perlindungan Anak dan pasal pengeroyokan.

Sementara itu, Binus School sudah mengeluarkan siswa yang terlibat perundungan.

Pihak sekolah juga memberikan sanksi tegas kepada siswa lain yang menyaksikan perundungan tetapi tidak mencegah atau membantu korban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi