Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Luka Melepuh di Wajah Sempat Dicibir, Kartika Putri Ungkap Alami Sindrom Stevens Johnson

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Kartika Putri saat ditemui di daerah Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (26/1/2024).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Sempat dicibir usai menunjukkan foto-foto wajahnya dengan luka melepuh, aktris Kartika Putri ungkap kondisinya yang mengalami Stevens- Johnson Syndrome atau Sindrom Stevens-Johnson.

Kartika Putri yang didiagnosis dengan autoimun sejak lima tahun lalu, menyebut kondisi itu wajar dialami oleh orang-orang dengan penyakit autoimun.

"Yang aku alami ini Stevens Johnso- Syndrome, which is itu normal banget buat orang yang punya autoimun," kata Kartika Putri dikutip dari akun Instagramnya @kartikaputriworld.

Berawal dari minum obat painkiller yang biasa dikonsumsi, Kartika Putri merasakan kejanggalan pada kondisi tubuhnya tak lama setelah mengonsumsi obat itu.

Baca juga: Dicibir Usai Tunjukkan Wajah dan Lidah Melepuh, Kartika Putri Ungkap Sudah 5 Tahun Autoimun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Berasanya muka bengkak dulu, semua bengkak, bibir bengkak, aku udah ngerasa kayaknya ada yang salah," ujar Kartika Putri dikutip dari YouTube Rumpi Trans tv.

"Tiba-tiba ruam, di lidah ada rasa enggak enak, ada yang aneh nih. Akhirnya pas malam ada benjolan air di jidat dan di bibir," lanjutnya.

Tahu akan kondisinya yang memiliki autoimun, Kartika Putri bertindak cepat untuk melakukan tes darah.

Menurut dokter yang menangani Kartika Putri, kondisinya yang mengalami Sindrom Stevens- Johnson itu bisa berakibat fatal jika terlambat penanganannya.

Baca juga: Punya Autoimun, Kartika Putri Cerita Awal Wajah dan Lidah Melepuh

"Setelah aku konsultasi sama dokter, organ dalam tubuh (yang diserang), itu bisa bikin orang sampai kena bagian dalam sampai harus pakai ventilator, peradangan yang sangat parah," ucap Kartika Putri.

"Untungnya penanganan aku cepet," sambungnya.

Terlambatnya penanganan pada orang yang memiliki reaksi alergi itu biasanya terjadi karena kurangnya wawasan tentang Sindrom Stevens- Johnson.

"Karena edukasi yang kurang, dianggapnya cuma oh ini herpes, penyakit kulit lainnya. Penanganannya dianggap santai, tapi malah itu bisa mengakibatkan hal yang fatal," ujar Kartika Putri.

Karena itu, Kartika Putri tak menyesali keputusannya membagikan foto kondisi dia dengan wajah melepuh, walaupun hal itu sempat membuat dia disebut terkena azab dan mendapat banyak cibiran. 

Baginya itu bagian dari cara dia menyebarluaskan informasi tentang Sindrom Stevens- Johnson yang seringkali disalah artikan sebagai herpes atau penyakit kulit lainnya.

"Setelah aku sharing, ternyata ini banyak kena ke orang-orang Indonesia, banyak yang ngalamin juga," kata Kartika Putri.

"Jangan sampai mereka nantinya oh kasih salep, kasih getah ini, itu. Yang diluar sih terlihat, yang di organ tubuh dalam bisa jadi buruk," imbuhnya.

Dikutip dari Hopkins Medicine, Sindrom Stevens-Johnson (SJS) adalah kelainan yang menyebabkan lepuh dan lesi yang menyakitkan pada kulit dan selaput lendir serta dapat menyebabkan masalah mata yang parah.

Kondisi itu berisiko tinggi pada mereka yang mengalami gejala tertentu setelah mengonsumsi obat tertentu, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, individu dengan AIDS atau HIV,  orang yang menjalani kemoterapi, atau orang yang memiliki anggota keluarga dengan sindrom Stevens-Johnson.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi