Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Indra Qadarsih Sebut Pemecatan Dirinya dari Slank Tanpa Dasar, Pengaruh Narkoba Jadi Pemicunya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Revi C Rantung
Indra Qadarsih sedang berbincang dengan David Bayu. (Bidikan layar YouTube David Bayu Tube).
Penulis: Andika Aditia
|
Editor: Andika Aditia


KOMPAS.com – Musisi Indra Qadarsih atau Indra BIP mengungkap bagaimana dirinya dipecat dari grup band Slank.

Diketahui, Indra Qadarsih bersama Pay dan Bongky dipecat dari Slank pada tahun 1997.

Pemecatan mereka menjadi salah satu yang ramai diperbincangkan penikmat musik karena Slank setahun sebelumnya baru saja merilis album berjudul Minoritas.

Ditambah, Slank tengah naik daun dan menjadi band rock yang diperhitungkan saat itu.

Baca juga: Indra Qadarsih Ungkap Proses Masuk Slank, Berawal dari Rekomendasi Penjaga Studio

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajar saja banyak yang penasaran alasan di balik pemecatan sebagian personel Slank formasi 13 yang ikonik tersebut.

Menurut Indra, tak ada alasan khusus dirinya bersama Bongky dan Pay dipecat dari Slank.

Indra melihat, Bimbim memecat dirinya dari Slank murni karena pengaruh narkoba yang amat kuat saat itu menyelimuti sebagian personel Slank.

“Otomatis sih, tertrigger paranoid, ketidakdisiplinan,” ucap Indra Qadarsih seperti dikutip dari kanal YouTube Ferdy ELEMENT, Rabu (13/3/2024).

Baca juga: Indra Qadarsih Bicara soal Musik untuk Terapi hingga Kemampuan Fisika

“Pun yang memecatnya sendiri tertrigger paranoid,” imbuh Indra Qadarsih.

Kendati demikian, Indra Qadarsih tak menyimpan dendam atas peristiwa tersebut.

Dirinya justru menyadari bahwa hal tersebut tak boleh terulang karena pengaruh narkoba yang sangat merusak dan tentunya merugikan.

“Tapi pada akhirnya kita sadar setelah beberapa tahun kemudian at the moment, lucu,” ucap Indra Qadarsih.

Baca juga: Cerita Awal Ketertarikan Indra Qadarsih dengan Musik

Setelah dipecat dari Slank, Indra mengakui sempat membuat band bersama Bongky dan Pay, tetapi tak berjalan baik karena belum bebas sepenuhnya dari narkoba.

“Enggak berantem, begitu pemecatan gue kesel, cabut, gue angkatin semua barang-barang gue, terus bikin band sama Bongky sama Pay, namanya Sablang (Saya Bekas Anak Slank), tapi enggak jalan, karena masih kecanduan, enggak ada yang jalan lagu,” tutur Indra.

Sampai akhirnya, kata Indra, dirinya kembali didatangi Bongky dan Pay untuk membentuk BIP yang akhirnya kembali melambungkan nama mereka di dunia musik.

Baca juga: Indra Qadarsih: Musik itu Punya Fungsi Terapi

“Sampai tahun 2000 Bongky dateng bangunin gue lagi tidur di bawah bangku, akhirnya bikin BIP deh tuh,” ucap Indra.

Diketahui, Slank pertama kali berdiri pada tahun 1983 beranggotakan Erwan (vokal), Bongky (gitar), Kiki (gitar), Bimbim (drum) dan Denny BDN (bas). Karena usia personel masih sangat muda, dan Slank yang belum melahirkan karya saat itu terus berganti personel sebanyak 12 kali.

Hingga, pada 1989, setelah Kaka yang masih 16 tahun bergabung sebagai vokalis, barulah Slank berhasil menemukan formasi yang solid dengan komposisi Kaka (vokal), Bimbim (drum), Bongky (bas), Indra Q (keyboard), dan Pay (gitar).

Baca juga: Slank Godok Rencana Reuni dengan Bongky, Pay, dan Indra Qadarsih

Lewat formasi 13 ini, Slank begitu liar dan haus dalam berkarya.

Karya-karya dan pembawaan mereka langsung menjadi idaman para pemuda saat itu. Namun sayang, menyusupnya narkoba ke para personel membuat formasi 13 hanya bertahan sampai tahun 1996.

Tepat satu tahun setelah Slank mengeluarkan album Minoritas. Setelah setahun terombang-ambing, Slank yang sempat berantakan akhirnya menemukan kembali rohnya dalam bermusik dengan kehadiran Abdee, Ridho dan Ivanka.

Formasi itu pun disebut sebagai formasi 14 dan bertahan hingga saat ini.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi