Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Alasan Rumor Perselingkuhan Pangeran William dan Rose Hanbury Muncul Lagi

Baca di App
Lihat Foto
Repro bidik layar via Instagram
Rose Hanbury, Kate Middleton, dan Pangeran William dalam salah satu acara kerajaan
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Tuduhan perselingkuhan Pangeran William dan Rose Hanbury kembali muncul setelah teori konspirasi 'hilangnya' Kate Middleton yang disebut menjalani pemulihan operasi perutnya.

Calon raja dan Rose Hanbury menjadi berita utama pada tahun 2019 karena beberapa rumor tentang perselingkuhan.

Rose Cholmondeley (née Hanbury) adalah istri David Cholmondeley (diucapkan Chumley), Marquess ke-7 Cholmondeley.

Seorang Marquess (dan istrinya, seorang Marchioness) memegang pangkat paling senior keempat dalam bangsawan Inggris (di belakang Raja/Ratu, Pangeran/Putri, dan Adipati/Duchess).

Baca juga: Ramai Disebut Selingkuhan Pangeran William, Rose Hanbury Tampak Hadir di Penobatan Raja Charles III

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun, keluarga Cholmondeley sangat terkenal karena mereka adalah pemegang jabatan Lord Great Chamberlain secara turun-temurun.

David dinobatkan sebagai Raja Charles 'Lord-in-Waiting' sementara putra mereka, Oliver, ditunjuk sebagai salah satu pelayan raja, yang bertugas memegang jubah raja, bersama Pangeran George pada Hari Penobatan.

Rose tidak hanya terhubung dengan keluarga kerajaan melalui persahabatannya dengan Kate.

Tetapi neneknya, Lady Elizabeth Lambert, adalah pengiring pengantin di pernikahan Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip pada November 1947.

Baca juga: Diisukan Jadi Orang Ketiga di Pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton, Siapa Rose Hanbury?

Meskipun Istana Buckingham dengan cepat menghentikan rumor Pangeran William dan Rose Hanbury, netizen dengan cepat memeriksa bukti dari drama masa lalu yang dikaitkan pada situasi saat ini dengan Putri Wales.

Terlebih setelah bertahun-tahun menjadi drama, pada 11 Maret 2024 The Independent mempublikasikan artikel “Lady Rose Hanbury: Who is the Marchioness of Cholmondeley?”

Tulisan itu menyebabkan pengguna sosial media mempelajari lebih banyak konspirasi Kate Middleton.

Dan yang terbaru, komedian juga presenter Stephen Colbert ikut membicarakannya dalam The Late Show With Stephen Colbert semalam.

Baca juga: Sempat Dirumorkan Hilang, Foto Terbaru Kate Middleton Disorot

"Bagi Anda yang merupakan pengamat kerajaan, saya khawatir saya mendapat berita meresahkan tentang keluarga kerajaan Inggris," kata komedian itu.

"Kerajaan sedang heboh dengan hilangnya Kate Middleton. Nah sekarang, detektif internet menebak bahwa ketidakhadiran Kate mungkin ada hubungannya dengan suaminya, dan calon Raja Inggris, William, berselingkuh," lanjutnya.

Sebelumnya, media sosial penuh dengan teori konspirasi dan spekulasi, dengan banyak yang bercanda bahwa Kate "hilang", setelah dia tidak terlihat di depan umum sejak Hari Natal. Saat itu Kerajaan Inggris sudah memberikan kabar tentang operasi di bagian perut yang dijalani Kate Middleton, tanpa menyebut penyakitnya. 

Di tengah ramainya rumor Kate 'hilang' istana merilis foto Kate bersama ketiga anaknya yang justru kembali menjadi sorotan karena foto itu diturunkan tak lama setelah diunggah beberapa media asing. 

Saat itu melalui X, Kate Middleton menjelaskan telah salah karena melakukan editing foto hingga membuat orang berspekulasi. 

Sementara itu, rumor Pangeran William dan Rose Hanbury pertama muncul tahun 2019.

Sebuah tabloid mengungkap dugaan 'perselisihan' antara Kate, William, dan Rose.

Melaporkan bahwa Wills dan Rose mungkin berselingkuh, dan bahwa ketika Kate diduga mengkonfrontasi suaminya, dia "menertawakannya dengan mengatakan tidak ada apa-apa di dalamnya."

Pada April 2019, The Daily Beast melaporkan bahwa dugaan itu salah. Dan setidaknya satu publikasi Inggris mendapat peringatan hukum karena rumor tersebut.

Surat dari firma hukum Harbotte dan Lewis menyatakan bahwa “selain palsu dan sangat merugikan, publikasi spekulasi palsu sehubungan dengan kehidupan pribadi klien kami juga merupakan pelanggaran privasinya berdasarkan Pasal 8 Konvensi Eropa tentang Hak Kemanusiaan.”

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi