Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Film Art 2024 Bawa Sineas Terlihat Lebih Terbuka ke Publik

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Badan Perfilman Indonesia
Potret keseruan Film Art yang menjadi penutup rangkaian Hari Film Nasional dari Badan Perfilman Indonesia.
|
Editor: Ira Gita Natalia Sembiring

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Perfilman Indonesia (BPI) mengakhiri rangkaian kegiatan Hari Film Nasional dengan menggelar Film Art di Sarinah pada Kamis, 4 April 2024.

Acara tersebut mengusung tema Belakang Layar Sinema.

Berbagai acara digelar dari pagi hingga malam hari.

Sesi sharing dan learning diberikan oleh beberapa pelaku film yang jarang diekspos ke publik.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinar Safari memberikan materi soal pemeran pengganti (stuntman).

Baca juga: Rayakan Hari Film Nasional, PARFI 56 Luncurkan NFT Prilly Latuconsina

Wencislaus de Rozari dan Ananta Harshawardhana selaku penata artistik (art director) menyampaikan materi desain produksi.

Terakhir ada Cessa David Lukmansyah, Wawan I Wibowo, Ryan Purwoko, Sentot Sahid dan Aline Jusria yang membagikan pengalaman mereka tentang penyuntingan film.

Ada pula acara diskusi film dalam rangka memperkuat ekosistem perfilman tanah air dengan topik distribusi film dan manajemen syuting lokasi.

Film Art 2024 juga menampilkan instalasi pakaian dan properti dari berbagai film.

Baca juga: Harapan dan Tantangan Perfilman Tanah Air di Momen Hari Film Nasional


Motor ikonik Dilan, kostum Gundala, Sri Asih, dan Satria Dewa Gatotkaca turut dipamerkan.

“Ini adalah ide yang keren sekali, membawa film secara langsung bertemu dengan masyarakat luas, di ruang publik” ujar Rommy Fibri, Ketua Lembaga Sensor Film, dalam keterangan tertulis, Sabtu (6/4/2024).

Celerina Judisari selaku Pelaksana Hari Film Nasional 2024 menambahkan agenda Film Art 2024 menjadi semarak karena memilih tempat publik seperti mall.

"Film Art membawa sineas terlihat lebih terbuka di tempat publik. Masyarakat yang lalu lalang dapat melihat langsung semua proses dan mendengarkan diskusi-diskusinya," ujar Celerina.

Hal unik lain yang ada dalam acara Film Art 2024 adalah peragaan busana dari 200 film Indonesia seperti Agak Laen, Warkop DKI Reborn, Habibie Ainun, Petualangan Sherina, Keluarga Cemara, Pengabdi Setan, KKN di Desa Penari, Wiro Sableng, Kadet 1947 dan lainya.

Celerina Judisari berharap Film Art tidak hanya digelar di Jakarta saja.

Acara ini diharapkan bisa dibawa juga ke kota-kota lain untuk lebih mendekatkan sineas dengan masyarakat luas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi