JAKARTA, KOMPAS.com - Film-film Indonesia akan berkompetisi, mengikuti program pengembangan, dan ditayangkan di Udine Far East Film Festival (FEFF) 2024.
Udine Far East Film Festival adalah festival genre terbesar yang mendedikasikan diri untuk memutar film- film dari Asia dan Eropa.
FEFF dilaksanakan setiap tahun di Kota Udine, Italia.
Tahun ini FEFF memasuki usia ke-26 dan akan berlangsung pada 24 April hingga 3 Mei 2024.
Pada penyelenggaraan FEFF tahun ini, Indonesia mendapat tempat khusus dengan ditayangkannya beberapa film klasik serta judul-judul yang turut berkompetisi dan masuk lab pengembangan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berharap kehadiran Indonesia di beberapa festival film internasional, termasuk FEFF, bisa semakin meningkatkan industri perfilman.
"Dukungan pemerintah bagi film nasional di sirkuit festival film luar negeri sebagai bagian dari diplomasi budaya," kata Hilmar Faris, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, dalam keterangan tertulis, Jumat (26/4/2024).
"Selain itu tentunya untuk mendorong berbagai bentuk kerja sama di bidang film antara sineas Indonesia dan internasional yang nantinya semakin memperkuat ekosistem perfilman kita," sambungnya.
Film-film Indonesia yang masuk kompetisi di FEFF 2024 adalah 13 Bom di Jakarta karya Angga Dwimas Sasongko, Kereta Berdarah karya Rizal Mantovani, dan Ali Topan karya Sidharta Tata.
Selain itu ada tiga film klasik Indonesia yang masuk program penayangan Retrospective.
Ketiga film tersebut adalah Surat Untuk Bidadari dari Garin Nugroho, Kuldesak dari Mira Lesmana, Riri Riza, Nan Achnas, Rizal Mantovani, dan Tjoet Nya' Dien karya Erros Djarot.
Sementara itu untuk program Focus Asia, ada tiga film Indonesia yang dimasukkan.
Focus Asia merupakan project market film untuk tahap development dan working progress.
Adapun judul-judul film Indonesia yang ada di Focus Asia tahun ini adalah Ballad of Long Hair dari Giovani Rustanto, Four Season in Java dari Kamila Andini, dan Tale of the Land dari Loeloe Hendra.
Tak hanya itu saja, Udine Far East Film Festival juga memiliki program Ties That Bind (TTB), program lokakarya terkemuka yang menghubungkan para profesional film dari Asia dan Eropa yang berjalan selama tujuh bulan.
Dari program ini ada film Breath After Coma dari Jason Iskandar.
Jason akan bergabung dengan 24 peserta lain dari total 13 negara yang mengikuti program TTB.
Program spesial sinema Indonesia puncaknya akan dirayakan dalam program "Indonesian Cinema Night".
Program ini merayakan sinema Indonesia dengan ko-tuan rumahnya adalah Direktorat Film, Musik dan Media, APROFI dan Udine Far East Film Festival.
Indonesian Cinema Night akan berlangsung pada 29 April 2024 dan dihadiri oleh 300 tamu festival.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.