Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Dulu Jadi Presenter Berita Terkenal, Jeremy Teti Ungkap Peran Didi Petet

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Ira Gita
Jeremy Teti berpose saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017).
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Jeremy Teti ungkap peran Didi Petet hingga membuatnya menjadi pembawa acara atau presenter berita yang memiliki gaya bicara khas.

Sebelum terjun ke dunia hiburan, presenter dan aktor Jeremy Teti pernah menjadi presenter di salah satu stasiun televisi swasta.

Selama hampir 20 tahun menjadi presenter berita Jeremy memang memiliki ciri khas yang kemudian sering diparodikan. 

"Gue menyebutkan R enggak satu, Jerrrrrrrrrremy Teti, R nya harus 10, durasi kan habis, habis-habisin durasi," kata Jeremy Teti dikutip dari YouTube Melaney Ricardo. 

Baca juga: Batu Ginjal Tak Kunjung Sembuh, Jeremy Teti: Sakitnya Minta Ampun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan itu saja, saat menjadi presenter berita, Jeremy juga punya ciri khas lain yang membedakan dengan presenter berita pada umumnya.

Dia selalu memposisikan diri seperti teman bercerita, di mana semua ilmu itu didapatnya dari mendiang Didi Petet.

"Gue create sendiri dan gue mendapat ilmu itu dari almarhum Didi Petet," kata Jeremy. 

"'Harus punya karakter, punya ini, harus gini,'" ungkapnya mengenai nasihat dari Didi Petet.

Jeremy menciptakan hal itu karena dia membawakan program berita tengah malam. Dia perlu melakukan sesuatu yang menarik agar orang-orang tertarik melihatnya. 

"Gue siarannya enggak tentu, kadang jam 12.00 (malam) jam 01.00, jam 02, yang nonton gue kuntilanak. Lo harus melakukan sesuatu," ucap Jeremy Teti. 

Baca juga: Bagikan Kisah Masa Kecil, Jeremy Teti: Susah Banget, Rumah Lantainya Masih Tanah

"Penonton gue malam hari, orang insomnia di 10 kota besar ternyata nonton gue dan itu ternyata orang-orang bermasalah semua, yang malam hari enggak bisa tidur, pulang kerja, pulang dugem nonton gue di malam hari," imbuhnya.

Dengan gaya khasnya itu, Jeremy akhirnya berhasil membuat rating program beritanya selalu menjadi yang paling tinggi, meskipun tayang di jam-jam tengah malam hingga dini hari.

"Paling bagus, paling tinggi, menyelamatkan semua karyawan di dua lantai itu," ujarnya.

Jeremy Teti yang sempat heboh usai video pengakuannya sempat dibuat sakit hati oleh atasan itu viral, mengatakan dulu sering dipuji Didi Petet. 

Pujian itu yang akhirnya membuat yakin mencoba terjun ke dunia hiburan dan meninggalkan dunia presenter berita.

"Gue selalu disanjung-sanjung sama almarhum Didi Petet, nah gue kan agak-agak jinjit jalannya, 'wah kalau gitu, kayaknya gue bisa akting,'" kata Jeremy.

"(Akhirnya) dapat tawaran bagus-bagus, lumayan, gaji gue (dulu) seberapa," ungkapnya.

Dia juga mengatakan bahwa Didi Petet pernah berkata, kesempatan baik tak akan datang dua kali, sehingga apa pun itu yang datang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

"Kesempatan itu datang satu kali dalam hidup anda, harus dimanfaatkan, momen itu harus dimanfaatkan, itu ajaran almarhum Didi Petet ke aku," ujar Jeremy Teti.

"Ingat, dalam karier dan hidup anda, momen itu datang satu kali dan harus diambil, karena tidak akan terulang lagi kesempatan itu," lanjutnya.

Walaupun menjadikannya contoh, Didi Petet selalu mengingatkan orang-orang bahwa hanya ada satu orang Jeremy Teti.

"Dan gue selalu dijadiin role model, 'Tidak boleh ada Jeremy Teti yang lain, cukup satu saja,'" ujarnya menirukan perkataan Didi Petet.

Berbagai pertimbangan itu yang kemudian membuat Jeremy memutuskan keluar dari pekerjaan tetapnya sebagai seorang karyawan dan mulai karier di dunia hiburan.

Dari iklan ratusan juta hingga presenter dan aktor, Jeremy Teti diketahui pernah membintangi film Comic 8, Insya Allah Sah 2, Si Juki The Movie, Target.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi