Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Hanya Incar Brankas, Pencuri di Rumah Goo Hara Belum Ditangkap Setelah 4 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
soompi
Goo Hara dimakamkan pada 27 November 2019. Upacara pemakamannya dilakukan secara tertutup.
|
Editor: Rintan Puspita Sari

KOMPAS.com- Baru-baru ini lewat dokumenter BBC, terungkap bahwa mendiang Goo Hara memainkan peran penting dalam mengungkap kolusi polisi dalam skandal Burning Sun semasa hidupnya.

Pengungkapan ini memperbarui perhatian terhadap kasus pencurian yang pernah terjadi di rumahnya setelah kematian Goo Hara pada November 2019.

Pencurian itu terjadi pada 14 Januari 2020,  49 hari setelah kematian Goo Hara. Kakak Goo Hara mengatakan pencuri saat itu mengincar brankas adiknya yang didalamnya terdapat ponsel Goo Hara dan barang lainnya yang disimpan di dalam brankas. 

Pria yang terlihat dalam rekaman CCTV memiliki tinggi sekitar 175cm dan berkacamata. Dia mencoba memasuki rumah menggunakan kata sandi yang dibuat Goo Hara saat dia masih hidup.

Ketika kata sandinya tidak berfungsi, karena sudah diganti oleh kakak Goo Hara setelah adiknya meninggal dunia, pencuri itu menerobos balkon lantai dua dan hanya mencuri brankas pribadi yang digunakan Goo Hara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bantu Pecahkan Kasus Burning Sun Sebelum Meninggal Dunia, Goo Hara Yakinkan Choi Jong Hoon untuk Mengaku

 

Kakak Goo Hara, Goo Ho In, secara resmi melaporkan pencurian tersebut ke polisi.

Kenalan Goo Hara berspekulasi bahwa pencurian tersebut mungkin direncanakan oleh seseorang yang mengenalnya, atau mungkin oleh pihak ketiga yang bertindak atas nama orang tersebut.

Kecurigaan ini muncul karena pencuri langsung menuju ruangan tempat penyimpanan brankas, melewati barang berharga lainnya.

Mereka berpendapat bahwa pencuri itu mungkin sudah familiar dengan tata letak rumah, yang mungkin tidak diketahui oleh orang luar

Baca juga: Isi Diary Goo Hara yang Menyayat Hati Terungkap

Selain itu, waktu pencurian, tak lama setelah Goo Ho In meninggalkan rumah setelah hari ke-49 kematian Goo Hara, menimbulkan kecurigaan bahwa pencuri telah menunggu rumah dikosongkan.

Ada juga kekhawatiran bahwa pencurian tersebut mungkin bukan perampokan sederhana melainkan ditargetkan untuk barang-barang tertentu.

Brankas pribadi tidak hanya berisi perhiasan mahal tetapi juga dokumen penting, kontrak terkait investasi Goo Hara, dan ponsel lama.

Mengingat potensi informasi pribadi di telepon, ada teori bahwa pencurian bertujuan untuk memperoleh data tersebut. Pengacara keluarga Goo Hara, No Jong Eon, menyatakan bahwa mungkin ada sesuatu yang lebih penting daripada sekadar perhiasan di brankas.

Meskipun penyelidikan telah dilakukan selama lebih dari 9 bulan, polisi tidak dapat mengidentifikasi pria dalam rekaman CCTV, dan kasus ini masih belum terpecahkan.

Orang-orang dekat Goo Hara, termasuk keluarga dan kenalannya, tidak mengenali tersangka dari gambar CCTV.

Profiler Bae Sang Hoon menganalisis kasus ini di MBC, menunjukkan bahwa pakaian tersangka dan metode masuknya menunjukkan bahwa dia bukan pencuri profesional.

Dia berteori bahwa tersangka kemungkinan besar tidak memiliki pekerjaan yang menuntut fisik, karena pakaiannya mengandung elemen reflektif, yang akan dihindari oleh seorang profesional.

Dia juga mencatat bahwa perilaku tersangka yang berhati-hati dan tidak terbiasa dengan tata letak rumah menunjukkan bahwa dia mungkin bertindak di bawah arahan orang lain.

Berfokus pada ponsel yang dicuri, profiler Bae menunjukkan bahwa layanan forensik swasta pun kini dapat mengekstrak data dari ponsel.

Dia berspekulasi bahwa seseorang yang mengetahui pentingnya ponsel pribadi Goo Hara mungkin telah mengatur pencurian tersebut, dengan tujuan untuk mengambil informasi sensitif yang terkandung di dalamnya.

Tak terselesaikannya kasus itu sampai saat ini menimbulkan banyak spekulasi tentang isi ponsel tersebut, terlebih setelah terungkapbahwa Goo Hara membantu memecahkan kasus skandal Burning Sun. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Koreaboo
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi