Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tumbuh bersama kekuatan mimpi perempuan Indonesia

Hilang Kesadaran Saat Bersepeda, Dokter Tirta: Belum Sadar Kapasitas Diri, FOMO

Baca di App
Lihat Foto
YouTube HAS Creative
dokter Tirta
|
Editor: Rintan Puspita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com- Kreator konten dan dokter, Tirta Mandira atau sering disebut dokter Tirta cerita pengalaman hampir kehilangan nyawa karena terlalu memaksakan diri saat berolahraga.

Hobi bersepeda dan merasa pernah sukses menaklukkan jalan Jogjakarta- Jakarta sepanjang 580 km selama 42 jam nonstop, dan ditambah dengan jalur kembali ke Jogjakarta selama 60 jam, Tirta percaya diri untuk mengikuti Audax 1.200 km.

"Yang sekarat itu gara-gara aku nekat, jadi belum sadar kapasitas diri, merasa mampu, kan FOMO (Fearing Of Missing Out), wah udah bisa aku," ucap Tirta dikutip dari YouTube HAS Creative.

"Bisa 1.000 km, kan itu totalnya 1.000 km, kita ikut Audax 1.200 km, tapi ternyata tracknya tanjakannya ngawur, aku ngepush, pingsan di km 250, mau di tanjakan Pacitan," ujarnya lagi.

Baca juga: Tinggalkan Image Marah-marah, Dokter Tirta Akui Kehilangan Endorsement hingga 80 Persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tirta mengaku sudah mulai merasa lemas dan mampir di sebuah warung, di warung itu Tirta tak sadarkan diri.

"Berhenti di warung, hilang. Digugah (dibangunkan) sama orang. Itu sudah lemes, susah narik napas, blackout," ucap Tirta.

"Itu cederaku parah banget, itu microsleep, kena hipovolemik, dehidrasi parah, salah manajemen energi," sambungnya.

Saat periksa ke dokter, Tirta mendapati kondisi tubuhnya yang cukup parah akibat terlalu memaksakan diri.

Baca juga: Tak Mau Lagi Isi Seminar Bertema Kesuksesan, Dokter Tirta: Karena Aku Itu Beruntung

"Dari situ periksa ke dokter, hamstringku robek, lututku bermasalah, massa ototku masih rendah," kata Tirta.

"Jantungku belum siap, saat (pingsan) itu heart ratenya tinggi banget, tembus 196 bpm," jelasnya.

Kejadian yang dialaminya itu membuat Tirta sadar bahwa sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, walaupun itu olahraga.

"Dari situ merasakan, sesuatu berlebihan, bahkan olahraga, itu tidak baik," ungkap Tirta.

Namun hal itu tak membuatnya merasa trauma, Tirta justru menjadi lebih mengenal batas kemampuan tubuhnya dan tidak akan memaksakan diri dalam berolahraga. Belum lama ini Tirta juga masih mengikuti Audax. 

"Enggak trauma, tetap normal cuma kita tahu kapasitas, begitu heart rate zona 4, aku enggak akan ngepush," ungkap Tirta.

"Tubuh itu udah ngasih sinyal, kayak contoh kamu olahraga, pegel-pegelnya lama banget (2 hari), itu sebenarnya olahragamu udah berlebihan banget, tubuhmu enggak sempat recover," jelasnya kemudian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi